Namun sumber lain mengatakan bahwa pengajian tersebut diadakan hampir setiap malam.
Sumber tersebut tidak menjelaskan sejak kapan pengajian rutin tersebut dilaksanakan. Ia hanya menjelaskan bahwa pengajian rutin tersebut berlangsung sudah sejak lama.
Satu hari usai kedatangan KPK untuk menjemput paksa Novanto di rumahnya pada Rabu (15/11/2017), tampak dua orang lelaki menggunakan sarung dan peci keluar sekitar pukul 10.00.
Namun tidak dapat dipastikan bahwa mereka berasal dari kelompok pengajian yang rutin diadakan di rumah Novanto. Sumber tersebut juga tidak dapat memastikan apakah ketika KPK datang ke rumah Novanto, pengajian itu tetap ada. Namun pasca kedatangan pihak KPK, ia mengungkapkan bahwa pengajian itu masih berjalan.
"Semalem juga ada," ungkapnya.
Warga Tidak Terkejut
Menurut salah seorang sumber, warga tidak terkejut ketika KPK datang ke rumah pribadi Novanto.
Menurutnya, lingkungan perumahan tersebut dihuni orang-orang baru yang tidak kenal satu sama lain dan tidak mau ikut campur urusan satu sama lain.
"Biasa aja. Nggak ada apa-apa. Di sini emang begitu, pejabat-pejabat (penghuni) pasti lebih pinter dan nggak ada yang mau keluar ngomong apa-apa soal itu. Sekarang orang-orangnya nggak banyak yang saya kenal. Karena kebanyakan di sini rumah dinas Mandiri. Ya setiap beberapa tahun pasti ganti. Paling cuma pulang buat tidur, terus kerja lagi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa di lingkungan perumahan di belakang rumah Novanto itu banyak tinggal polisi dan karyawan bank Mandiri.
"Makanya itu rumah-rumah (menunjuk ke rumah dinas Mandiri) nggak ditingkat. Paling cuma direnovasi dikit. Tapi keliatan bentuknya bangunan lama," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan mengetahui berita Novanto dari televisi dan media masa.
Ia mengungkapkan bahwa selama ini orang-orang dalam rumah Novanto yang ia temui tidak pernah dan tidak mau membicarakan tentang Novanto.
"Entah udah dibriefing atau seperti apa, saya juga nggak tahu. Tapi yang pasti orang-orang dalemnya nggak ada yang mau ngomong soal bosnya. Namanya pejabat pasti kan punya 'orang suruhan', udah lumrah. Ya takutnya kalo ngomong sembarangan kan bahaya," ungkapnya.