TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Zulhendri Hasan, hari ini, Kamis (23/11/2017) membesuk Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto di Rumah Tahanan KPK.
Usai menjenguk tersangka kasus korupsi e-KTP itu, Zulhendri mengaku tidak membawa pesan apapun dari partai.
Dia menyatakan hanya menjenguk Setya Novanto sebagai kerabat dan membawakan sebuah buku agar bisa dibaca oleh Setya Novanto.
"Saya memberikan buku kepada beliau. Buku ini judulnya renungan kalbu. Mudah-mudahan beliau dengan buku ini dapat pencerahan apa yang dihadapi tentu beliau kuat dan tabah yang namanya inilah dinamika kehidupan," ungkap Zulhendri Hasan di rutan KPK.
Baca: Dijenguk Istri, Novanto Cuma Bilang: Bawa Makanan
Menurut Zulhendri, Setya Novanto memang senang membaca.
Atas dasar itulah dia membawa buku untuk menemani Setya Novanto dalam menjalani proses hukum kasus e-KTP.
"Buku ini saya anggap buku bagus, cukup menginsafi kita sebagai mahkluk ciptaan tuhan bawa segala sesuatu tidak adak terjadi tanpa skenario Allah," kata Zulhendri.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Terpisah, juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan sejak hari ini, Setya Novanto sudah bisa dibesuk oleh pihak keluarga serta koleganya sesuai dengan waktu besuk yakni Kamis dan Senin.
Itu pun harus memberikan daftar pengunjung lebih dulu ke penyidik KPK.
"Daftar yang mengunjungi disampaikan kuasa hukum pada penyidik, di sana lah nanti dilihat sesuai jadwal dan kapasitas jam kunjungannya," kata Febri.