Keputusan pemerintah meniadakan transaksi tunai di gerbang tol membuat para pengemudi di seluruh Indonesia, terutama bagi mereka yang rutin memanfaatkan jalan bebeas hambatan ini.
Pemerintah pun sudah melakukan sosialisasi tentang bagaimana menggunakan kartu uang elektronik ini. Pemerintah sudah memasang spanduk di seluruh gerbang tol, promosi di media cetak, elektronik, online, dan lain sebagainya.
Para pengguna jalan pun telah mulai merasakan mudahnya bertransaksi non tunai ini, khususnya di jalan tol. Meski begitu, kemudahan ini bukan berarti tidak ada kritik. Masih ada hal-hal yang harus diperbaiki.
Menanggapi keluhan dan kritik terkait kartu uang elektronik ini, Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Maryono, mengatakan telah melakukan beberapa solusi. Salah satunya adalah menyediakan dan memperbanyak layanan top up tunai di gerbang tol.
“Uang elektronik dapat dilakukan top up di gerbang tol yang menyediakan top up tunai. Saat ini sedang dilakukan penambahan titik top-up tunai uang elektronik di 50 gerbang tol,” ungkapnya.
Solusi lain yang sudah disiapkan oleh Himbara adalah usaha memperbaiki dan memperbanyak distribusi On Board Unit (OBU) yang memudahkan pengendara masuk gerbang tol karena tidak perlu lagi melakukan tapping kartu elektronik.
Lebih lanjut Maryono menambahkan, “Saat ini sedang dikaji kemungkinan enhancement teknologi tanpa harus melakukan tapping tetapi dengan menggunakan teknologi sensor (tanpa henti), yang biasa disebut dengan Multi Lane Free Flow-MLFF.”
Selain OBU, fitur lain yang sedang dikembangkan oleh Himbara adalah fitur top-up atau pengisian ulang uang elektronik melalui mesin ATM dan EDC Link.
“Saat ini, Himbara sedang melakukan kanjian untuk pengembangan interkoneksi dan interoperability top-up uang elektronik melalui mesin ATM dan EDC Link,” jelas Maryono.