Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatur jadwal pertemuan dengan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan dilakukan untuk membahas pencalonan Khofifah yang ingin maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
Khofifah sudah mengirimkan surat permohonan arahan ke Presiden Jokowi untuk maju dalam Pilkada Jatim 2018. Surat itu dikirimkan melalui staffnya ke Kantor Kementerian Sekretariat Negara, pada Senin (27/11/2017).
"Surat kemarin sudah sampai ke meja saya. Sudah saya baca. (Suratnya,-red) ya izin untuk mengikuti Pilgub di Jatim," tutur Jokowi, usai menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Lapangan Monas, Rabu (29/11/2017).
Namun, Jokowi belum dapat berkomentar mengenai keputusan Khofifah untuk maju dalam Pilkada Jatim 2018. Sehingga, dia enggan menjawab siapa pengganti Khofifah.
Baca: Emil Dardak Pindah Partai Maju ke Jatim 1, Wasekjen Golkar: Mendagri Nggak Perlu Baper
Baca: Presiden: Kita Ini Dijadikan Contoh Kerukunan Agama, Mereka Kagum, Kita yang Dikagumi Tidak Tahu
Baca: Mendagri: Maju ke Jatim 1, Emil Dardak Tak Perlu Mundur dari Bupati Trenggalek, Cukup Cuti
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, keputusan baru akan dibuat setelah dia bertemu dengan Khofifah.
"Tapi mungkin kalau enggak hari ini, besok saya undang ketemu. Ya wong belum ketemu, kalau sudah ketemu, baru saya ngomong, bicara," tambahnya.
Sebelumnya, kandidat calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera melaporkan secara resmi kepada Presiden Joko Widodo terkait pencalonan sebagai kepala daerah pada Pilkada Jatim 2018.
Menurut Khofifah, dukungan dari Partai Golkar dan Partai Demokrat terhadap dirinya dan Emil Dardak telah mendapatkan 24 kursi di DPRD dan telah memenuhi syarat maju sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur kepada KPUD Provinsi Jawa Timur.