TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - "Saya anggap HIV di tubuh saya adalah anugerah."
Begitulah pengakuan Vt (32), seorang ibu rumah tangga dengan dua anak dan satu suami yang terinveksi HIV (ODHA).
Warga Kota Bengkulu tersebut berani tampil di publik dengan membuka jati dirinya sebagai ODHA.
Kepada Kompas.com, Sabtu (2/12/2017), Vt bersedia menceritakan kisah hidupnya hingga divonis terinveksi HIV.
Sebenarnya, Vt bersedia nama lengkapnya dituliskan dan wajahnya difoto. Namun, dengan berbagai pertimbangan, Kompas.com memilih untuk menuliskan inisial dan tak menampilkan wajah Vt.
Baca: Akibat Suami Kerap Main di Luar, Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Terinfeksi HIV daripada PSK
Vt bercerita, sebelum menikah dengan suami keduanya, ia menikah dengan seorang pria pada 2006, namun bercerai pada 2010.
Pernikahan dengan suami pertamanya itu, Vt tidak mendapatkan anak. Selanjutnya pada 2013, mantan suaminya sakit dan diketahui positif terpapar HIV.
Sementara pada 2011, Vt telah menikah dengan pria lain dan memiliki dua orang anak hingga saat ini.
"Saya dihubungi mantan suami untuk melakukan tes HIV/AIDS. Saat itu saya sangat khawatir dan berusaha siap menerima kenyataan bahwa saya juga terkena HIV, sebelum melakukan tes," ujarnya.
Langit terasa runtuh saat mengetahui hasil tes bahwa ia positif HIV. Vt khawatir dua anak dan suaminya saat ini juga terpapar HIV. Rupanya, hasilnya negatif.
"Test juga dilakukan terhadap dua anak dan suami. Saya merasa lega saat orang-orang yang saya cintai itu tidak terkena HIV/AIDS," katanya.
Ia merasa bersyukur saat suami, anak dan keluarga besarnya menerima keberadaannya saat ini.
Vt mengisahkan, saat dirinya seperti patah arang divonis HIV, ia berkenalan dengan Yayasan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS).