TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLG (persatuan loyalis golongan karya) berharap dan akan terus bersuara agar munaslub ke 2 tidak dilaksanakan bila persiapan nya cuma untuk kepentingan sekelompok orang saja.
"Manuver para elite partai golkar dan DPD 1 yg mencoba melaksanakan munaslub tanpa menghormati keputusan pleno DPP tgl 21 november adalah bukti adanya suatu upaya paksa dan akan berpotensi menjadikan di harmonisasi diantara keluarga besar partai golkar di Indonesia," kata Roger Meles Presidium PLG dalam keterangan tertulisnya.
"Munaslub dapat dilaksanakan tapi bukan berdasarkan desakan pihak tertentu namun munaslub dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama para orang golkar berdasarkan AD/RT dan PO Partai Golkar."
Ia mengatakan, Airlangga bukan pahlawan tunggal golkar dan PLG tidak akan membiarkan rencana gelar karpet merah oleh sekelompok elite golkar untuk Airlangga bila munaslub jadi dilaksanakan
Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak bisa dibiarkan menjadi "putra mahkota" dalam rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub).
Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, masih banyak kader Golkar yang potensial untuk dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
"Saya berpendapat Airlangga Hartarto figur yang potensial, saya akui. Tapi dia bukan satu-satunya tokoh potensial di Golkar. Masih bertebaran tokoh-tokoh lain," ujar Priyo seperti dilansir Kompas.com, Selasa (5/12/2017).