TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Jika Marsekal Hadi nanti ditetapkan sebagai Panglima TNI, otomatis "kursi" KSAU yang selama ini didudukinya menjadi kosong dan harus diisi oleh perwira TNI AU lainnya.
Baca: Gatot Beberkan Alasan Jokowi Memilih Hadi Tjahjanto Sebagai Panglima TNI
Marsekal Hadi sendiri merupakan alumni Akabari Udara (AAU) Tahun 1986. Saat dipilih presiden awal 2017, ia menggantikan Marsekal (Purn) Agus Supriatna yang merupakan alumni Akabri Udara 1983.
Hingga kini masih terdapat para perwira yang lebih 'senior' dari Marsekal Hadi. Mereka berasal dari lulusan Akabri Udara 1983, 1984, dan 1985. Itu belum termasuk para perwira '86 yang merupakan teman seangkatan Hadi Tjahjanto.
Siapa saja yang nantinya akan berpeluang menjadi KSAU menggantikan Marsekal Hadi? Berikut Tribunnews merangkum para perwira yang berpeluang jadi KSAU berdasarkan angkatan kelulusan mereka di Akabri Udara
Alumni 1986
Nama Marsekal Muda (Marsda) TNI Yuyu Sutisna disebut-sebut memiliki peluang terkuat untuk menggantikan Hadi sebagai KSAU. Marsda Yuyu dan Marsekal Hadi dikenal memiliki hubungan dekat. Keduanya pun berasal dari tahun kelulusan yang sama.
Apalagi Akabri 1986 dikenal sebagai angkatan yang solid. Sejak Hadi menjabat KSAU, nyaris seluruh posisi strategis di TNI AU dijabat oleh para perwira lulusan tahun tersebut. Mulai Wakil KSAU, Irjen AU, hingga sejumlah Asisten KSAU.
Alumni 1985
Alumni 1985 Akabri Udara mungkin bisa disebut "memprihatinkan". Dibandingkan lulusan tahun yang sama dari matra darat dan laut, hanya mereka (Akabri Udara lulusan 1985) yang belum memiliki perwira berbintang 3.
Bisa dibandingkan dengan TNI AD misalnya. Di Angkatan Darat ada nama Letjen TNI Edy Rahmayadi (Pangkostrad) dan Letjen TNI Dodik Wijanarko (Irjen TNI). Atau di matra laut ada nama Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman yang menjabat Wakasal, Komandan Sesko TNI Letjen TNI (Mar) M. Trusono, hingga Danjen Akademi TNI Siwi Sukmo Aji.
Pun demikian Akabri Udara 1985 jika dibandingkan dengan lulusan 1983, 1984, dan 1986. Jika para perwira lulusan tahun-tahun tersebut sudah ada yang berpangkat bintang 3 atau Marsdya (Marsekal Madya), tidak demikian dengan lulusan 1985.
Lantas, siapa perwira dari '85 yang berpeluang menjadi "kuda hitam"? Satu di antara yang menonjol di angkatan ini adalah Aspers (Asisten Personel) Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi SE, MMDS.