TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapapun pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, akan tetap didukung oleh Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Begitu dikatakan Ketua Umum KPPG, Ulla Nuchrawaty di sela-sela acara dzikir di Kantor DPP Golkar, Jalan Neli Murni, Slipi, Kamis (7/12).
"KPPG ini adalah bagian yang tak terpisahkan dalam mencapai tujuan Partai Golkar itu sendiri siapapun figurnya," jelasnya.
Meski demikian, sebagai satu instrumen partai, KPPG harus tetap taat kepada AD/ART dan Peraturan Organisasi yakni mengacu terhadap hasil putusan Pleno DPP Partai Golkar 21 November yang lalu.
"Oleh karena itu yang kita cari adalah legalitasnya dengan mekanisme yang benar, maka kemudian siapapun yang terpilih itulah the winner taks all," tekan Ulla.
Sejauh ini, KPPG melihat sosok Airlangga Hartarto sebagai salah satu kader terbaik yang dimilki oleh Partai Golkar.
"Airlangga tidak hanya disenangi oleh internal partai. Termasuk Presiden makanya masuk ke dalam Kabinet,” jelasnya.
Lebih lanjut, tegas Ulla, sikap KPPG jelas untuk tidak mendukung apa yang menjadi garis keputusan partai jika dengan hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang kabarnya bakal diselenggarakan tanggal 19 Desember 2017 di Solo ataupun Jogja menghasilkan Ketua Umum yang baru menggantikan Setya Novanto.
"KPPG itu punya suara satu dan satu itu menggenapkan, sehingga mungkin kalau tidak ada KPPG akan draw sampai ada yang menang 50 plus 1," demikian kata Ulla.