Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Berkembangnya Tiongkok menjadi kekuatan baru, adalah salah satu hal yang perlu dicermati menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marskal TNI Hadi Sutjipto.
Hal itu menurut calon Panglima TNI itu, sangat mempengaruhi keamanan global.
"Kemajuan Tiongkok yang sangat pesat adalah suatu yang patut dicermati. Dalam waktu singkat, Tiongkok telah mengubah konstelasi politik global dengan kekuatan ekonominya, termasuk melalui pengembangan militernya," ujar Hadi Tjahjanto dalam pemaparannya di hadapan anggota Komisi I DPR di, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
Walaupun Tiongkok selalu mendengungkan kebijakan global 'China Charm Offensive,' namun menurut Hadi Tjahjanto pada kenyataannya kebijakan tersebut tidak selalu berjalan sperti yang didengungkan, terutama menyangkut masalah Laut Cina Selatan (LCS)
"Namun pada prakteknya tiongkok bertindak ofensif dan agresif terutama dalam memenuhi ambisinya utk menguasai Laut Cina Selatan," terangnya.
Baca: CORE Indonesia Dukung Kemenkeu Kejar Obligor BLBI
KSAU menyinggung militer Tiongkok yang berani membangun pangkalan di kepualluaan Spartly, yang masih disengketakan oleh sejumlah negara, termasuk oleh Filipina.
Dengan pangkalan tersebut menurut Hadi Tjahjanto kini Tiongkook bisa menyelenggarakan perang di semua sudut LCS.
"Tiongkok diperkirakan akan mampu menyelenggarakan perang di seluruh wilayah Laut Cina Selatan," katanya.
Dalam pemaparannya acara uji kelayakan dan kepatutan Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI itu, Jenderal bintang empat tersebut juga memaparkan soal munculnya berbagai kekuatan baru di dunia, yang mempengaruhi pertahanan global.
KSAU juga menjelaskan bahwa ancaman ketahanan Indonesia saat ini tidak hanya dalam dimensi militer, dan pelakunya bukan hanya "state actor.'