Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku lega setelah menjalani fit and proper test di Komisi I hingga paripurna DPR yang menyetujui dirinya menjabat Panglima TNI.
Rabu (6/12/2017) Hadi menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama sekitar tujuh jam di Komisi I.
Baca: Heboh di DPR, Marsekal Hadi Tjahjanto Dapat Dukungan Teman Seangkatan
Kamis (7/12/2017) dirinya kembali mendatangi Kompleks Parlemen untuk disahkan sebagai Panglima TNI.
"Jadi dua hari ini saya jalani proses sampai paripurna mulai Komisi I, lalu sore ini. Persaaan saya plong, karena beban yang diberikan kepada saya untuk jalani fit and proper test udah selsai," kata Hadi kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca: Paripurna DPR Setujui Marsekal Hadi Tjahjanto Sebagai Panglima TNI
Hadi mengaku tidak ingin bicara soal tudingan politis pengangkatan dirinya menjadi Panglima TNI.
Sebagai seorang prajurit TNI, hanya Sapta Marga dan aturan yang dipegang teguh olehnya.
Lebih lanjut Hadi menegaskan di bawah kepemimpinannya TNI akan ada di posisi netral menghadapi Pilkada tahun 2018 dan Pemilu serentak 2019.
Baca: Kebetulan Istri Masak Enak, Marsekal Hadi Tjahjanto Undang Komisi I DPR Sarapan Pagi
"Netral. Kami perkuat jati diri ssebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara profesional. TNI tidak berpolitik praktifs dan ikuti politik negara," kata Hadi.
Untuk diketahui, Komisi I DPR telah menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Baca: Hadi Tjahjanto Pastikan TNI Netral di Tahun Politik
Keputusan tersebut diambil setelah Hadi menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
"Setelah menjalankan proses uji kepatutan dan kelayakan, Komisi I DPR akhirnya memberikan persetujuan pada Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan habis masa jabatannya," kata Ketua Ketua Komisi I, Abdul Kharis Almasyhari.