TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa terduga teroris yang ditangkap di di Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu (9/12/2017) malam, merupakan jaringan teroris Malaysia.
"Kami tangkap di Kalbar yang terkait jaringan Malaysia, tapi kami sudah sharing informasi antara Indonesia dan Malaysia," ujar Tito di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).
Tito juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap satu orang terduga teroris di Malaysia.
"Termasuk kami ke Malaysia ada satu orang ditangkap buronan dari kita kasus bom panci di Bandung," kata Tito.
Namun Tito mengungkapkan bahwa penangkapan ini tidak terkait dengan rencana serangan di malam Natal atau Tahun Baru.
Baca: SKPD Se-DKI Sekolah di BPK, Anies: Target WTP Kita Tinggi
Menurutnya penangkapan ini hanya langkah pencegahan dari serangan.
"Kelompok yang kita anggap potensial untuk ada kegiatan aksi, apalagi sebagian besar mereka ini kita lakukan penangkapan," ujar Tito.
Seperti dilansir dari Tribun Pontianak, tim Densus 88 Anti Teror mengamankan dua orang yang diduga terlibat tindak pidana terorisme di Kalimantan Barat.
Sumber Tribun menyebutkan, kali ini Tim Densus 88 mengamankan dua orang tersebut di Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu (9/12) malam.
Penangkapan dilakukan sekitar pukul 20.30 WIB di kawasan Kecamatan Ngabang. Sebanyak 11 personil Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris dengan inisial K (45) serta putranya berinisial J (15).