Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan hal baru bila Airlangga Hartarto, Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar diputuskan menjadi Ketua Umum Partai Golkar secara definitif menggantikan Setya Novanto.
"Sejak dia masuk kabibet kerja pun arah politiknya sudah bisa terlihat.
Baca: Jimly: Penyebutan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Bentuk Penyusupan
Satu-satunya kader Golkar di pemerintahankan memang Airlangga," ujar Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Kamis (14/12/2017).
Terpilihnya Airlangga juga baik untuk Golkar menurut Hendri Satrio. Karena masih sesuai di garis politiknya di dalam kekuasaan.
Lepas dari itu semua, Hendri Satrio menilai posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar mempunya peran startegis dalam masa pemerintahan Airlangga.
Untuk itu Hendri Satrio menyarankan agar Airlangga memilih kader muda yang memiliki karakter pejuang dan pekerja keras didapuk menjadi Sekjen Golkar.
Sosok Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia dinilai pantas mengisi kursi Sekjen.
"Paling pas harus anak muda yang pejuang dan pekerja keras. Nama seperti Dedi Mulyadi dan Ahmad Dolly Kurnia pantas dipertimbangkan," ujar Hendri Satrio.
Lebih lanjut terkait peluangnya menjadi Cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019, peluang Airlangga sangat besar.
"Apalagi bila berhasil membuktikan citranya Golkar bisa rebound," jelasnya.
Airlangga Hartarto, Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar diputuskan menjadi Ketua Umum Partai Golkar secara definitif menggantikan Setya Novanto.
Hal itu diputuskan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu (13/12/2017) malam.