Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Andi Herianto Sinulingga menyatakan keyakinan akan komitmen Airlangga Hartarto dalam mewujudkan Partai Golkar yang bersih sesuai slogan yang diusungnya.
Menurutnya Airlangga memiliki keberanian untuk mewujudkan itu di tengah krisis kepercayaan publik terhadap Partai Golkar akibat dijeratnya mantan ketua umum mereka, Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.
“Saya tidak tahu persis apakah Pak Airlangga bersih (dari perilaku koruptif), tetapi saya yakin dari perilaku kesehariannya. Beliau dikenal tidak suka menerima uang setoran, misal dari bakal calon kepala daerah,” ungkap Andi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2017).
Ia menilai di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar akan menjadi partai seperti pada era Jusuf Kalla.
Andi mengatakan Jusuf Kalla yang kini menjabat sebagai wakil presiden Republik Indonesia memiliki kebiasaan menolak sumbangan dari luar untuk operasional partai.
“Mungkin dengan kemampuannya Pak Jusuf Kalla bisa membentuk kultur tersebut, bahkan Pak JK pernah secara tegas mengatakan Golkar bukan banggar (badan anggaran) koruptor dan beliau merasa malu menerima uang sumbangan dari Pilkada,” terang Andi.
Untuk memulihkan elektabilitas Partai Golkar yang terlanjur terjun bebas, Andi meminta Airlangga untuk tegas dalam menegakkan prinsip antikorupsi di tubuh Golkar.
“Saya minta ketum yang baru untuk tegas terhadap kader yang terindikasi terlibat dalam kasus korupsi yaitu langsung pecat. Selama ini Golkar terlalu berkompromi dengan kadernya yang terlibat dalam kasus korupsi.”
“Sebagai contoh Golkar kini dihuni oleh residivis. Harusnya ketum bisa mencegah orang-orang seperti itu mengisi posisi-posisi strategis dan itu yang kita harapkan dari Pak Airlangga,” pungkasnya.