Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta di bawah pimpinan Ketua Umum Djan Faridz, menggelar Rapat Pimpinan Nasional di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Dalam kesempatan ini, hadir 32 perwakilan pengurus provinsi PPP se-Indonesia. Acara dimulai dengan pemberian dukungan kepada Sudirman Said sebagai calon gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Awalnya, Ketua panita acara rapimnas PPP Yunus Razak menjelaskan alasan tidak dipasangnya wajah Presiden Joko Widodo dalam banner Rapimnas.
Padahal, beberapa waktu lalu, PPP Djan menyatakan dukungan kepada pemerintahan Jokowi.
Menurut Yunus hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas respon pemerintah yang tidak juga mengindahkan putusan Mahkamah Agung (MA).
"Mohon maaf, atas masukan, foto Pak Jokowi tidak ada di banner," kata Yunus saat memberikan sambutan pembukaan.
"Boikot Jokowi. Boikot Jokowi," teriak kader PPP menyambut pernyataan Yunus.
Pada banner berukuran 1X5 meter yang terpasang didepan, memang hanya terlihat foto Djan Faridz bersama pengurus PPP.
Dibagian atas tertulis Rapat Pimpinan Nasional III PPP, 'Mengawal Tegaknya Keadilan Untuk Satu PPP', dengan warna latar dominan hijau.
Lebih lanjut Yunus menduga ada upaya menghilangkan partai berbasis Islam di Indonesia. Salah satunya adalah PPP tidak ikut dalam pemilu 2019.
"Jadi fakta itu menunjukkan skenario besar yang ingin PPP lenyap," katanya.
Dalam Rapimnas PPP kubu Djan Farizd menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya adalah usulan supaya DPP PPP tidak mengusung Jokowi di Pilpres 2019.
"Bahwa mencermati kondisi bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir dan memperhatikan aspirasi sebagian besar umat Islam di Indonesia, maka kami DPW PPP seluruh Indonesia menyatakan dan mengusulkan kepada DPP PPP untuk tidak lagi memberikan dukungan bagi pencalonan Bapak Jokowi, sebagai calon presiden pada periode berikutnya," kata Ketua DPW PPP Sumatera Utara Aswan Jaya.(*)