News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSBN-Pemkot Tidore Tandatangani Mou Ekspedisi Magelhaens Akan Mendarat di Tidore

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji (kanan) dan Wali Kota Tidore Ali Ibrahim menandatangani MoU Napak Tilas Ekspedisi Magelhaens di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Napak Tilas Magelhaens yang merupakan ekspedisi laut terbesar di dunia akan berakhir di Kota Tidore, Maluku Utara, pada 2021.

Momentum itu juga akan menjadi kilas balik penjelajahan Ferdinand Magelhaens yang dimulai dari Spanyol, 500 tahun lalu, tepatnya pada
1519-1521.

Sejarah besar Indonesia menjadi tuan rumah ekspedisi akbar Magelhaens yang dimulai pada
2019 itu merupakan prakarsa Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) dan Pemerintah Kota
Tidore.

Mereka ingin mengangkat kembali catatan sejarah bahwa kawasan Indonesia Timur
adalah lumbung rempah-rempah dunia.

”Ekspedisi Magelhaens itu adalah pekerjaan yang luar biasa walaupun Magelhaens sendiri tidak
pernah sampai Tidore karena terbunuh di Filipina. Tapi, ekspedisi ini dilanjutkan, Del Cano,
hingga tiba di Tidore pada 2021,” ujar Ketua Umum KSBN, Hendardji Soepandji usai
penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) Napak Tilas Magelhaens dengan Wali
Kota Tidore Ali Ibrahim di Jakarta.

Hendardji menegaskan, ekspedisi laut tersebut menunjukkan bahwa 500 tahun lalu hasil
rempah-rempah Indonesia sudah menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa
Portugis dan Spanyol.

”Magelhaens adalah bangsa Portugis. Namun,dia menjalankan ekspedisi itu atas permintaan
Raja Spanyol Charles I. Dan, ternyata dia mampu melakukan tugas itu dengan baik. Ini yang
membuat ekspedisi ini menjadi sangat menarik bagi sejarah Indonesia,” ujar Hendardji.

Kini, Indonesia akan memperingati perjalanan itu dengan menjadi tuan rumah Napak Tilas
Ekspedisi Magelhaens selama 40 hari, yakni pada 8 November-18 Desember 2021.

Tentunya, KSBN, Pemerintah Kota Tidore, dan pemerintah pusat akan punya banyak pekerjaan untuk
mempersiapkan itu.

”Kita juga harus memperkuat budaya dan jati diri kita agar ketika budaya orang asing masuk,
budaya dan jati diri kita tidak luntur,” ujar Hendardji.

Hal senada disampaikan Wali Kota Tidore Ali Ibrahim. Pihaknya, juga akan segera mempersiapkan kota dan masyarakatnya guna menyambut ekspedisi Magelhaens tersebut.

“Kami akan bekerja maksimal guna mempersiapkan momentum sejarah di Kota kami,” ujar Ali.

Di sisi lain, pemerintah juga siap mendukung penuh program kegiatan Napak Tilas Magelhaens.
Apalagi, kegiatan itu sama dengan visi pemerintah Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid
menyatakan, dengan kegiatan Napak Tilas Magelhaens, keinginan pemerintah menjadikan
Indonesia sebagai poros martim dunia bukan lagi sebatas infrastruktur, tapi diikat dengan cerita
sejarah yang luar biasa.

“500 tahun lalu, Indonesia sudah menjadi pusat kegiatan perdagangan rempat. Saya kira,
sejarah seperti ini sangat penting untuk diangkat kembali, sekaligus meneguhkan posisi kita
bahwa jalan yang dipilih untuk fokus kepada pengembangan maritim itu sudah tepat karena
punya latar belakang historis yang kuat,” papar Hilmar saat Rakernas I KSBN di Jakarta.

Karena itu, Hilmar, menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh kegiatan tersebut.
Apalagi, dampaknya di tingkat lokal akan sangat baik terutama pengembangan jati diri anak-
anak.

“Ini prakarsa yang penting. Kami, khusus Ditjen Kebudayaan akan berdiri sepenuhnya di
belakang kegiatan ini dan memfasilitasi apa yang mungkin dilakukan karena akan ada 17 negara
yang terlibat hadir di ajang ini. Tentu perlu menggunakan jalur diplomatik dan berkomunikasi
dengan para pihak di luar guna membantu memuluskan acara ini hingga terwujud. Tapi, jantung
kegiatannya di Tidore,” urai Hilmar.

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah pusat akan segera berkoordinasi dengan Pemkot
Tidore dan KSBN guna membicarakan rencana-rencana konkretnya.

Termasuk, pembagian kerja
antara pemerintah pusat, Kota Tidore, dan KSBN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini