News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Pengakuan Teman Satu Sel Setnov: Pak Novanto Sudah Bisa Menerima Takdirnya

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa Setya Novanto menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan eksepsi atau keberatan atas dakwaan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (20/12/2017). Setya Novanto keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum KPK yang mendakwa dirinya atas kasus korupsi KTP elektronik dengan ancaman hukuman maksimal berupa pidana penjara selama 20 tahun. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teman satu sel Ketua (nonakti) DPR RI Setya Novanto di Rutan KPK, Rochmadi Saptogiri, menampik Novanto melakoni 'drama' dengan mengaku sedang sakit diare saat menjalani sidang perdana selaku terdakwa kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017 lalu.

Sepengetahuan Rochmadi, Novanto memang mengalami diare hingga sering bolak-balik ke toilet di Rutan KPK sejak lima hari sebelum dia menjalani sidang pembacaan surat dakwaan dari tim jaksa KPK.

"Ya benar, sejak hari Jumat yang saya lihat dia bolak-balik ke WC, kadang ke WC di dalam (sel) dan kadang WC yang di luar. Kan di luar kamar juga ada WC," kata Rochmadi saat ditemui Tribun usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (20/12/2017).

"Dia bolak-balik ke WC banyak, saya enggak hitung berapa kali ke WC-nya. Tapi, saya lihatnya memang sering," imbuhnya.

Rochmadi Saptogiri merupakan auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menjadi tersangka dan tahanan KPK atas kasus dugaan penerimaan suap Rp 240 juta dan gratifikasi Rp 3,5 miliar serta pencucian uang terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Tahun 2016.

Baca: Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi Sudah Bulat Jadi Gubernur Sumut 2018

Seperti Novanto, saat ini perkara Rochmadi tengah bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Sementara, Setya Novanto merupakan tersangka kasus dugaan korupsi penganggaran dan penggarapan proyek pengadaan KTP elektronik Kemendagri Tahun 2011-2012 dengan kerugian negara Rp 2,3 triliun.

Novanto yang telah berstatus tersangka kasus e-KTP dijemput penyidik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo dan ditahan di Rutan KPK sejak Senin dini hari, 20 November 2017.

Selain Rochmad Saptogiri, sel berukuran 2,5x5 meter persegi yang ditempati Novanto juga ditempati Sujendi Tarsono alias Ayen.

Ayen merupakan pengusaha asal Medan yang menjadi tersangka atas kasus suap Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen.

Olahraga Bareng
Sebulan sudah Setya Novanto mendekam di balik jeruji tahanan Rutan KPK, Jakarta. Kini, ia tampak bisa beradaptasi dengan tempat barunya dan menerima takdirnya sebagai tahanan.

Baca: Airlangga Hartanto Hanya Diberi Waktu Satu Bulan Bentuk Kabinet Golkar

Pemandangan itu kontras saat Novanto di awal menempati sel di Rutan KPK. Ia kerap diam dan kesulitan tidur di dalam selnya.

Hal itu diungkapkan teman satu kamar sel Novanto, Rochmadi Saptogiri.

"Kayanya sekarang ini dia sudah pasrah, sebagai manusia dia sudah bisa menerima takdirnya. Insya Allah dia sudah menerima, ibadahnya juga rajin," ungkap Rocmadi.

Rochmadi menceritakan, Novanto sudah banyak mengikuti kegiatan bersama tahanan lainnya di rutan.

Bahkan, Novanto sudah bisa menjalankan hobi olahraganya, bermain tenis meja atau ping pong.

"Kami suka makan bareng, salat bareng, dan olahraga bareng. Dia suka main ping pong. Kadang-kadang aja saya tanding ping pong sama dia," ujarnya. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini