Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fadhilah, bisa dijabat oleh setiap perwira TNI dari matra mana pun.
Ia mengatakan hal itu, kepada wartawan di Markas Diisi Infanteri 1 Kostrad TNI AD, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2017).
"TNI sama semua, darat, laut, udara, sama. Panglima TNI bisa dari mana saja, selama jabatan-jabatan itu memang jabatan yang memungkinkan diduduki oleh semua," tegas Fadhilah.
Jabatan Kepala BAIS akan diisi oleh Marsda Kisenda Wiranata, yang sebelumnya menjabat Aspam Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).
Ia menggantikan Mayjen Ilyas Alamsyah dari jabatan Kepala BAIS TNI menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Kisenda Wiranata akan jadi Kepala BAIS kedua yang berasal dari AU, setelah Marsekal Madya Ian Santoso.
Rotasi tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/982.a/XII/2017 yang dikeluarkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kemarin, Selasa (4/12/2017).
Dalam kebijakan tersebut, Panglima TNI juga merombak sejumlah jabatan strategis di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Kapuspen TNI mengatakan ada jabatan-jabatan yang bisa dijabat oleh perwira dari berbagai matra seperti Kepala BAIS.
Selain itu, lanjut dia, ada juga jabatan yang boleh dijabat oleh perwira dari berbagai matra. Namun, sering jabatan tersebut diemban dari matra tertentu. Misal, jabatan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Bakamla, itu kan boleh, tapi memang karena Bakamla banyak spesifikasinya di laut, makanya dia banyak orang laut (TNI AL), di SAR (Basarnas) misalnya, banyak orang AU, tapi ada juga orang Angkatan Darat dan Angkatan Laut," ujarnya.
"KaBAIS bisa-bisa saja (dari semua matra), saya rasa jangan dipersoalkan, karena bisa-bisa saja semua," katanya.(*)