TRIBUNNEWS.COM - Seorang netizen bertanya pada Mahfud MD perihal seorang muslim mengucapkan selamat Hari Natal.
Netizen itu memberikan argumen jika mengucapkan selamat Hari Natal bermakna mengucapkan selamat ulang tahun pada Jesus Kristus.
Kemudian ia menanyakan apa konsekuensinya bagi orang Islam yang mengucapkannya.
Terus sebagai seorang Muslim harusnya memaknai Hari Natal seperti apa?
"Prof jika mengucapkan selamat hari natal yg maknanya adlh ucapan ultah jesus kristus
bagi saudara muslim yg mengucapkan konsekuensinya apa prof ? Bagi yg muslim memaknai hari natal sebaiknya seperti apa?" kicau @pribumitanahair.
Jawaban mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu justru tak mencerminkan pertanyaannya.
Mahfud MD dengan tegas menanyakan kembali ke penanya apakah tidak bosan menanyakan hal tersebut.
Menurutnya, hampir setiap tahun selama puluhan tahun perdebatan soal hal ini masih saja ada, termasuk pertanyaan tersebut.
Sehingga dengan tegas ia mengatakan mengucapkan atau tidak boleh saja.
"Apa tak capek, Prib? Tiap tahun selama puluhan tahun kita nembahas itu terus. Perranyaannya sama, jawabannya pertengjaran melulu. Sudahlah, mau mengucapkan atau tak mengucapkan selamat natal, boleh sj," jawab @mohmahfudmd.
Akun Twitter Mak Lambe Turah pun ikut berkomentar atas jawaban Mahfud MD.
"Negara lain sudah membahas bagaimana tinggal di luar angkasa kita masih membahas soal agama masih hal yg sama dari tahun ke tahun... kapan maju nya?" kicau @makLambeTurah.
Berbagai komentar netizen juga muncul yang menyetujui jawaban sang profesor agar tidak mengambil pusing masalah ini.
@tikasinaga: @pribumitanahair Kalau ragu dengan konsekwensinya enggak usah mengucapkan selamat Natal. Jangan dibuat pusing.
@munibasrofi: Betuul .. suka2 aja, mau ngucapin monggo gak ngucapin jg monggo. Gitu aja kok repot .. (Gus Dur mode : ON).
Namun juga ada netizen yang mengkritik jawaban Mahfud MD.
@Adillah90: Tanya Ulama prof @mohmahfudmd. Bukan kapasitas prof utk membolehkan atau tidak membolehkan. Hargai Ilmu.
@AdeHida06137901: Tanya sama yang benar2 ulama jangan tanya sama prof, jawabannya suka membingungkan. (*)