Direktur Populi Centre Usep S Ahyar mengatakan bahwa topik pembangunan lagi-lagi mewarnai kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-JK.
“Detailnya 77,5 persen responden setuju pembangunan jalan tol Lintas Sumatera, 73,6 persen setuju dengan pembangunan rel kereta di Pulau Sulawesi, dan 75,8 persen responden setuju pembangunan jalan Trans Papua. Kepuasan terhadap kinerja Jokowi-JK ini terasa baik di dalam maupun luar Jawa.”
“Sebanyak 62,3 persen responden di Jawa puas dengan kinerja pemerintah dan 61,7 persen responden di luar Pulau Jawa menyatakan hal yang sama. Data tersebut menegaskan kinerja pemerintah mulai dirasakan di seluruh Indonesia,” tegas Usep saat ditemui di Jakarta tanggal 2 November 2017 lalu.
Di tanggal 26 November 2017 lembaga Poltracking Indonesia juga mengeluarkan hasil survei di mana elektabilitas Jokowi menembus angka 68 persen.
Dan yang paling dahsyat tanggal 18 Desember 2017 lalu lembaga PolMark Indonesia mencatat angka kepuasan masyarakat terhadap Jokowi-JK mencapai angka 75,8 persen.
“Sementara yang tidak puas 20 persen dan yang tidak menjawab 4,2 persen. Dan kinerja di bidang pembangunan infrastruktur menjadi pemicu kepuasan publik yang tinggi terhadap duet Jokowi-JK, di mana 51,8 persen masyarakat mengakui adanya percepatan di bidang tersebut,” tegas CEO PolMark Research Centre, Eep Saifullah Fatah.
Jokowi Versus Prabowo
Hasil survei-survei yang dilakukan tersebut juga turut mengikutsertakan elektabilitas sosok Jokowi jelang Pilpres 2019.
Survei dalam sisi elektabilitas semakin gencar dilakukan mengingat dalam dua tahun ke depan Indonesia akan disibukkan dengan agenda-agenda politik yaitu Pilkada serentak 2018, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden di 2019.
Dan dari semua survei yang dilakukan mempertemukan kembali dua sosok yang bertarung pada Pemilu 2014 lalu yaitu Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Elektabilitas keduanya dalam survei-survei yang dilakukan memang jauh mengungguli sosok-sosok lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Ridwan Kamil, dan lain sebagainya.
Pada September 2017 lalu lembaga Saiful Mujani Research and Consulting mencatat angka elektabilitas Jokowi sebesar 38,9 persen melawan elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 12 persen.
Survei Litbang Kompas yang dirilis pada 21 Oktober 2017 lalu juga mencatatkan jarak yang signifikan antara Jokowi dan Prabowo.
Sebanyak 46,3 persen masyarakat mengaku akan memilih lagi Jokowi sebagai presiden di Pilpres 2019 dan hanya 18,2 persen yang memilih Prabowo.