News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Mestinya Eksistensi Parpol Terganggu dengan Maraknya Calon Tunggal

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini mengatakan, semakin banyaknya calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan sebuah anomali.

Titi menyayangkan calon tunggal tersebut justru muncul di daerah yang‎ pemilihnya cukup banyak.

"Daerah pilkada semakin sedikit dan calon tunggal ssemakin banyak itu menimbulkan sebuah anomali. Calon tunggal itu muncul di daerah yang pemilihnya justru cukup besar," kata Titi dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Titi menilai, dengan banyaknya partai politik di Indonesia seharusnya calon tunggal dalam sebuah pilkada dapat dihindarkan.

Munculnya calon tunggal yang jumlahnya cukup banyak itu menandakan sebuah parpol kehilangan eksistensi di masyarakat.

Baca: Selama 2017, Hampir Tujuh Juta Penumpang Berangkat Melalui Bandara Halim

"‎Dengan sistem muti partai sesungguhnya kita seharusnya tidak kekurangan kader. Mestinya eksistensi parpol terganggu dengan maraknya calon tunggal," tuturnya.

Masih kata Titi, ‎calon tunggal yang muncul dalam sebuah pelaksanaan Pilkada umumnya berafiliasi dengan petahana. ‎Dan tidak dipungkiri justru incumbent yang sangat ‎banyak menjadi calon tunggal.

"90 persen lebih petahana yang menjadi calon tunggal," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini