TRIBUNNEWS.COM - Sri Mulyono Herlambang termasuk tokoh di belakang layar bagi keberhasilan AURI (TNI AU) dalam upaya memperkuat persenjataannya dan sukses melancarkan Operasi Trikora.
Bersama tim yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional/Kasad Jenderal A.H. Nasution, ia menjalankan misi khusus ke Rusia pada bulan Desember 1950.
Tujuannya mencari bantuan persenjataan dari negeri adidaya tersebut.
Sebagai pilot tempur pesawat pengebom B-25 yang pernah bertempur melawan AUREV di kawasan Indonesia Timur, Sri Mulyono juga cukup mengenal beragam pesawat.
Maka digabungkan dengan naluri tempurnya, ia paham betul jenis pesawat apa yang semestinya dibutuhkan oleh AURI demi mendukung kampanye militer (military campaign) RI ke Irian Barat.
Bahkan berkat kemampuannya bertempur melawan AUREV, Sri Mulyono sudah berhasil mendapat penghargaan prestisius Bintang Sakti sehingga kualifikasinya sebagai pilot tempur benar-benar jempolan.
Keterlibatan Sri Mulyono dalam komando Trikora tidak bisa dilepaskan dari tragedi gugurnya Laksamana Yos Sudarso di Laut Aru yang menyebabkan posisi AURI agak tersudut.
Dalam kedudukannya sebagai Staf Komando Operasi Tinggi (KOTI), Sri Mulyono yang saat itu menjabat sebagai Deputi KASAU, kemudian diangkat menjadi Ketua Gabungan II (GII) dengan pangkat Komodor Udara (Marsma).
Namun sebelum terlibat dalam Komando Trikora, Sri Mulyono memang sudah terlibat aktif dalam program pengadaan pesawat tempur untuk AURI.
Ketika terlibat dalam program pengadaan pesawat tempur Sri Mulyono yang saat itu berpangkat Mayor sebenarnya adalah Perwira Penghubung antara PT. Garuda Indonesia Airways dan AURI.
Namun karena dianggap cakap dan merupakan lulusan sekolah luar negeri, Sekolah Penerbang TALOA di California danRoyal Air Force Staff College, Andover, Inggris, ia banyak diajak mendampingi KASAU Laksamana Suryadarma saat berkunjung ke luar negeri.
Saat itulah ia belajar cara-cara berdiplomasi.
Karena dianggap cakap berdiplomasi dan fasih berbahasa Inggris, Sri Mulyono diikutkan dalam misi ke Rusia tersebut.
Oleh A.H.Nasution, Sri Mulyono diminta menyiapkan daftar barang yang dibutuhkan oleh AURI dalam rangka Operasi Trikora.