Misi itu sekali lagi berhasil sehingga pada masa itu kekuatan udara AURI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Tak hanya terlibat aktif dalam diplomasi untuk mendapatkan persenjataan dari Rusia, Sri Mulyono juga aktif dalam perjuangan diplomasi untuk membebaskan Irian Barat di sidang PBB, New York, AS.
Setelah Irian Barat kembali ke pangkuan RI, Sri Mulyono yang lahir di kota Solo tahun 1930 itu kariernya makin melesat.
Pada bulan Desember 1965, Presiden Soekarno melantik Sri Mulyono menjadi Men/Panglima Angkatan Udara.
Namun setelah peristiwa G-30-S-PKI, Sri Mulyono termasuk pejabat AURI yang turut menjadi korban.
Empat bulan setelah pengangkatannya sebagai pejabat tinggi negara, ia harus merelakan meninggalkan semua dan beralih profesi sebagai pengusaha unggas dan dimulai dari nol besar.
Usahanya ternyata sukses, bahkan Sri Mulyono kembali berkiprah di dunia politik dan pernah menjabat utusan golongan mewakili KADIN di MPR-RI antara tahun 1988-1993.
Sri Mulyono meninggal karena usia tua (76 tahun) pada 21 Mei 2007 di Jakarta.
INTISARI/Agustinus Winardi
Artikel ini sudah dimuat di INTISARI dengan judul: Sri Mulyono, Pernah Bikin AURI Jadi Amat Ditakuti Tapi Terpaksa Jadi Peternak Ayam Gara-Gara G30S