News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua DPR RI

ICW Khawatir Bamsoet Bikin Citra DPR Semakin Buruk

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bambang Soesatyo diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali untuk menjadi Ketua DPR RI.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Indonesia Corruption Watch (ICW) kecewa atas keputusan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Bambang Soesatyo menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurut Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz, penunjukan Bambang Soesatyo justru mengabaikan kebutuhan DPR terhadap pimpinan yang kredibel.

Selain itu, kata Donal, penunjukan Bamsoet demikian sapaannya, mengonfirmasi bahwa partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut tidak belajar dari kelengahan sebelumnya.

Baca: Seorang Korban Lantai BEI Ambruk Sedang Hamil 8 Bulan

ICW juga mengingatkan saat Partai Golkar menunjuk Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

Sejumlah pihak memberikan peringatan akibat citra Setya Novanto yang buruk karena banyak disebut dan diduga terlibat kasus korupsi.

Mulai dari kasus Bank Bali, penyelundupan beras impor, pembangunan lapangan tembak PON Riau, hingga korupsi KTP Elektronik.

Hasilnya, sepanjang Setya Novanto menjabat, banyak kontroversi yang dilakukannya dan berdampak buruk pada citra DPR.

Baca: Senyum Mantan Menko Maritim Saat Temui Pedagang Beras Cipinang

Mulai dari kasus selfie dengan Donald Trump, kasus Papa Minta Saham, hingga terakhir menjadi tersangka kasus korupsi KTP Elektronik.

Rentetan kasus tersebut mengonfirmasi kekhawatiran publik mengenai sosok pilihan Partai Golkar.

"Harapan publik pascadideklarasikannya slogan #GolkarBersih oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak terjawab. Ditunjuknya Bambang Soesatyo menunjukkan ketidakkonsistenan Partai Golkar dengan tema Golkar Bersih yang mereka usung," ujar Donal dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (15/1/2018).

ICW menilai menunjuk Bamsoet yang juga duduk sebagai anggota pansus angket sangat bertolak belakang dengan keinginan Golkar untuk keluar dari pansus hak angket.

Bamsoet pernah disebut Miryam S. Haryani telah menekannya agar tidak mengakui pembagian uang dalam kasus E-KTP.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini