TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Anton Sukartono Suratto berkomentar tragedi ambruknya selasar mezanine Tower II gedung BEI, Senin (15/01/2018.
Anton menilai peristiwa ini harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap bangunan bertingkat yang ada baik di Ibukota maupun di daerah.
Sebab, bukan tidak mungkin hal yang sama dapat terjadi di tempat lain.
Baca: Konflik Internal, Hanura Terancam Absen di Pemilu 2019
"Pertama saya ikut berduka atas musibah kecelakaan ini, kepada korban saya doakan segera sembuh dan kembali beraktifitas, Kedua ini harus jadi pelajaran bagi kita semua. Saya kira pemerintah harus melakukan investigasi tehadap kelaikan gedung bertingkat, termasuk DPR nanti akan memanggil pejabat terkait untuk ditanyai sejauh mana fungsi pengawasan terhadap bangunan sudah berjalan," kata Anton dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1/2018).
Politikus Demokrat itu mengatakan sudah seharusnya bangunan dirawat secara rutin.
Apabila perawatan konsisten dilakukan, umur bangunan bisa lebih panjang.
Anton pun akan meminta meminta dokumen perencanaan dan membahasnya dengan ahli-ahli bangunan.
Ia menilai bisa saja kejadian itu disebabkan oleh faktor beban gedung atau kesalahan perawatan.
Baca: Fredrich Yunadi Pesan Kamar Kosong RS Medika untuk Ajudan Setya Novanto
"Analisa dari analisis ahli Prof. Iswandi mengatakan kesan bangunan itu ambruk tiba- tiba tanpa ada tanda tanda awal. Misalnya adanya bunyi atau isyarat dari bangunan. Nah analisa ini yang akan kita bahas bersama. Sebab kalau melihat video CCTV-nya, Anjloknya gedung itu kan pada saat siang hari dan orang ramai. Nah apakah pada saat anjloknya itu memang pada saat beban puncak atau ada hal lain. Dari analisa yang kami terima, ada kemungkinan kelelahan. Hal ini karena beban terus bertambah dan berulang seperti itu, Kan bisa saja, karena beban berulang, lalu terjadi kelelahan disamping hal lain yang akan terus kita kaji," ungkapnya.
Anton mendapat laporan bahwa pemeriksaan gedung terakhir dilakukan pada Mei 2017 lalu dan dinyatakan LAIK PAKAI.
Karena itu ia akan mempelajari lagi semua dokumen dan akan membahasnya engan pihak terkait.
"Kami di Komisi V akan segera memanggil dan meminta kementerian PU untuk melakukan investigasi secara menyeluruh atas runtuhnya Selasar Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) Senayan, Jakarta Selatan dengan membentuk Tim Independen Penilai Ahli yang berasal dari para pakar bidang konstruksi dari berbagai Perguruan Tinggi, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, dan Litbang PU serta menyampaikan hasilnya kepada Komisi V DPR RI paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja. Kami juga akan meminta mereka melakukan audit teknis terhadap seluruh bangunan baik yang sudah maupun belum diperiksa. Kami tidak ingin hal ini terulang kembali," pungkasnya.