TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tampak tertawa terkekeh-kekeh saat bersama Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menonton pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Pagelaran teater kebangsaan tersebut digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Megawati Soekarnoputri.
Dari foto yang diambil fotografer Tribunnews.com, tampak Jokowi dan Megawati kerap berdiskusi dan sering tertawa terkekeh-kekeh membuat pinggul Megawati dan Jokowi sedikit terangkat ke atas.
Entah apa yang mereka bicarakan sehingga terlihat bahagia.
Baca: Jokowi Ceritakan Makna dalam Teater Kebangsaan Satyam Eva Jayate
Di facebook-nya, Presiden Joko Widodo menceritakan makna yang terkandung dalam teater kebangsaan dengan lakon "Satyam Eva Jayate".
Jokowi menuliskan makna dari teater tersebut, berikut kutipannya :
Alkisah, dua politisi besar di kerajaan antah-berantah, bersaing berebut kekuasaan.
Bermacam cara dilakukan agar memenangkan persaingan.
Fitnah dan intrik membuat masyarakat terbelah.
Sang pemimpin kerajaan tersingkir, bahkan dibuang ke hutan.
Apa yang terjadi kemudian?
Sang pemimpin justru tercerahkan dan menemukan kesadaran bahwa puncak kekuasaan sesungguhnya bukan penguasaan dan kekuatan politik, tapi kebijakan yang berakar dari semangat menyejahterakan rakyat.
Satyam Eva Jayate. Akhirnya kebenaranlah yang menang.
"Saya menonton Pagelaran Teater Kebangsaan dengan lakon “Satyam Eva Jayate” ini kemarin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta," ujar Jokowi.
Pagelaran ini dihelat dalam rangka perayaan ulang tahun ke-71 Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5.
Pagelaran Satyam Eva Jayate dengan sutradara Agus Noor ini bercerita tentang peristiwa di abad ke-13 atau tepatnya tahun 1296.
Kalimat dari naskah kuno Sanskerta ini pernah diucapkan sang pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, di tengah intrik perebutan kekuasaan di negerinya.
Mengingat tahun 2018 ini tahun politik, ada pemilihan kepala daerah di 171 daerah, saya mengutip ucapan Ibu Megawati dalam sambutannya sebelum pagelaran ini agar,
“Kalau kita harus tempur, ya kita tempur dengan baik demi demokrasi. Demikian.”