Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP tegaskan tidak mengintervensi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam menunjuk petinggi Polri sebagai penjabat gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
"Kalau kami menggunakan alat negara untuk pemenangan, kami sudah menang (pilkada) di Banten," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, saat ditemui di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/1/2018) malam.
Diketahui, pada Pilkada Banten 2017, pasangan yang diusung PDIP Rano Karno-Embay Mulya Syarif kalah atas pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
Baca: Bahasa Tubuh Setya Novanto Seolah sedang Menggoda Istrinya di Ruang Sidang
Hasto menambahkan, PDIP kini menjadi partai di pemerintahan selalu menekankan agar alat negara seperti birokrasi, TNI, dan Polri, tidak digunakan dalam mencapai tujuan partai seperti memenangkan pilkada.
Hasto menyerahkan sepenuhnya penunjukan penjabat gubernur di provinsi yang habis masa jabatannya kepada Mendagri dan Presiden Joko Widodo.
Dua jenderal polisi yang diusulkan Tjahjo itu adalah Asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan yang diwacanakan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Selain itu ada Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Utara.(*)