Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Kelurahan Pisangan, Tangerang Selatan, sudah menerima perhiasan yang melekat di tubuh korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
Keluarga korban yang ingin mengambil perhiasan dapat menemui Supono, relawan kelurahan yang ditugaskan Kepala Kelurahan untuk mengamankan barang-barang berharga tersebut.
Baca: Istri Sopir Bus Maut Tanjakan Emen Tak Percaya Suaminya Jadi Tersangka: Semoga Cuma Kesalahan Mesin
Supono mengatakan hingga Senin (12/2/2018) sore sudah ada sembilan keluarga yang mengambil barang-barang perhiasan milik keluarganya yang menjdai korban kecelakaan maut tersebut.
"Sejauh ini sudah sembilan, barang-barang yang diambil ada anting, gelang, jam tangan," kata Supono.
Supono menerima barang tersebut dari petugas kamar jenazah RSUD Subang yang telah menyerahkannya kepada Kepala Kelurahan Pisangan, Tangerang Selatan.
Baca: Pengakuan Sang Ibu Soal Sosok Sopir Bus yang Mengalami Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen
Selanjutnya Kepala Kelurahan Pisangan mengamanahkan kepadanya untuk menjaga barang tersebut dan menyerahkan kepada keluarga korban.
Barang-barang tersebut telah dicatat ke dalam sebuah kertas beserta dengan nama pemiliknya.
Supono pun mengatakan ada juga barang yang tidak ada nama pemiliknya dalam data tersebut.
Baca: Rencana Bawaslu Awasi Khotbah di Tempat Ibadah, Wakil Ketua MPR: Jangan Hanya Khotbah Jumat Saja
"Nah ini nih, ada barangnya tapi nggak ada namanya," kata Supono sambil menunjuk secarik kertas berisi data perhiasan korban.
Total perhiasan korban wafat yang terdata adalah 19 bungkus.
Kumpulan perhiasan korban tersebut sampai ke tangan Supono dalam keadaan terbungkus kertas dan diberi nomor.
Bagi kerluarga korban yang ingin mengambil perhiasan milik keluarganya, Supono dapat dihubungi di 0813 1035 5800.