News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyerangan Tempat Ibadah

PPP Sarankan Jokowi Cari Strategi untuk Tangkal Isu SARA Jelang Pilpres 2019

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat ditemui di kawasan Gondandia, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi memprediksi isu SARA masih akan terus dimainkan hingga puncak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Sehingga, hal tersebut harus diantisipasi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden.

"Kami masih meyakini isu-isu SARA akan kembali dimainkan pada Pilpres 2019 dan itu harus diantisipasi," ujar Baidowi, di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018).

Menurutnya, jika Jokowi ingin kembali memenangkan pilpres, maka ia harus mencari strategi khusus untuk menangkal isu SARA yang mulai dimainkan sejak Pilkada DKI 2017 lalu.

"Kalau ingin menang, ya memang harus mencari strategi khusus," tegas Baidowi.

Jokowi juga harus menyiapkan strategi khusus untuk bisa memuluskan jalannya kembali memimpin RI Periode mendatang.

"Strategi yang cukup bagaimana Pak Jokowi bisa memenangkan (Pilpres 2019)," kata Baidowi.

PPP diketahui memang telah mendeklarasikan partainya untuk kembali mendukung Jokowi maju dalam pilpres mendatang.

Bahkan nama Ketua Umum partai berlambang Kakbah itu, Muhammad 'Romy' romahurmuziy pun sudah mulai muncul sebagai salah satu kandidat dalam radar calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Jokowi pada pertarungan pilpres.

Nama Romy bersaing dengan sejumlah nama lainnya, satu diantaranya nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin yang sudah muncuk beberapa waktu lalu melalui banyaknya baliho yang dipasang di sejumlah daerah.

Jokowi memang disarankan memilih cawapres dari kalangan santri agar bisa menambah dukungan untuknya, khususnya dari kalangan umat Islam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini