Yunarto menjelaskan, dengan mengambil contoh konsultannya sendiri, dia menyebutnya sebagai 3M, yaitu Mapping, Monitoring, serta Mobilizing.
"Mapping berupa riset tentang perilaku pemilih dan bagaimana pemetaan di antara mereka dengan kompetitor," ucap Yunarto.
Kemudian monitoring merupakan pendampingan serta mobilizing lebih kepada eksekusi untuk pemenangan calon tertentu.
Contoh mobilizing di antaranya kampanye door to door hingga memberi pelatihan kepada para saksi yang akan ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Meski secara garis besar jasa konsultan politik ada pada tiga ranah itu, kenyataannya banyak konsultan politik yang juga menerima order untuk hal-hal teknis lain, seperti membuatkan video hingga mencetak spanduk yang dipakai untuk berkampanye.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Pilkada Serentak, Konsultan Politik Untung Besar?