Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, bersilaturahmi ke redaksi Tribunnews.com, di Palmerah Barat, Jakarta Barat, Kamis (15/2).
Dalam kunjungannya ini, Puti yang banyak melempar senyum dengan bibir merona warna pink, bercerita banyak soal dirinya.
Terutama pengalaman unik pra dan pasca dirinya ditunjuk menjadi Bacawagub Jatim mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Mengenakan kain jilbab abu-abu di 'mahkota'nya, Puti bercerita betapa khawatir dan was-was dirinya ketika menerima panggilan dari Megawati.
Awalnya, Puti sedang bertolak ke Tokyo, Jepang. Keberadaannya disana adalah guna mengajar. "Saya ke Tokyo untuk ngajar, dan liburan sama anak-anak," ujar Puti, Kamis (15/2).
Namun tanggal 7 Januari 2018 malam, muncul foto dirinya bersama Gus Ipul dan viral. "Saya nggak tahu itu, dan tahu dari medsos. Saya malah tanya dan agak marah kepada yang share pertama, dapat dari mana. Saya mencoba menjaga Ibu Ketum (Megawati)," ungkapnya, dengan raut wajah agak kesal.
"Tanggal 8 nya Gus Ipul telepon, tanya 'Jabar pie mbak? Aku mau ketemu Ibu (Megawati)'," katanya menirukan Gus Ipul.
Saat itu Puti hanya menjawab akan berkonsentrasi memenangkan suara di Jabar.
Ia juga berpikir bahwa Gus Ipul ingin bertemu Megawati dan meminta bantuan dirinya untuk bertemu dengan Ketum PDIP itu.
"Saya nangkepnya dia minta tolong ke saya untuk ketemu ibu. Eh, kok setelah itu Mas Hasto (Kristiyanto) telpon, tanya saya di mana. Ibu disitu juga tanya kapan saya pulang (ke Indonesia)," ujar Puti dengan mulai khawatir.
"Tanggal 9 pulang, soalnya tanggal 10 kan ulang tahun partai juga," lanjutnya. Raut wajahnya tampak mencoba mengekspresikan kekhawatirannya kala itu.
Pikirnya, Megawati memintanya pulang terkait viralnya gambar dirinya bersama Gus Ipul.
"Saya mikirnya ya tentang yang viral, saya kira itu akan dikira saya yang bikin. Bakal diomelin nih. Tapi ya saya kan nggak salah jadi nggak takut, deg-degan iya," sambungnya sambil tertawa kecil.
Kemudian, ia pun bertemu dengan Megawati. Ternyata Megawati justru bercerita jika Gus Ipul telah menghadap dirinya, dan membawa pesan dari kyai-kyai.
Pesan itu tak lain agar Puti Guntur diharapkan menjadi pasangan pendamping Gus Ipul dalam Pilkada Serentak 2018. "Saya sudah pikirkan semalam, kamu maju ya dampingi Gus Ipul," tiru Puti atas ucapan Megawati.
Baca: KPK Tahan Tiga Tersangka yang Terjaring OTT Lampung Tengah
Baca: Raja Salman Undang Indonesia Tampil di Festival Janadriyah
"Ya saya kaget, saya kira mau diomelin, ternyata suruh mendampingi," katanya sambil memperlihatkan mimik kagetnya kepada redaksi Tribunnews.com.
Puti pun langsung menyanggupi hal itu. Alasannya, dirinya tidak mau membantah Ketum. "Saya sanggupi, lantaran di partai kami itu, jika Ketum menugaskan, ya itu selesai, kami laksanakan," kata Puti.
Jatim adalah hal baru baginya, karena basis kegiatan politik dirinya lebih terfokus di Jabar. "Tapi nalar (logika) saya kok pengen nerima tantangan ibu gitu. Ya saya menyanggupi," tuturnya.
Ia pun mengungkap jika proses dirinya terpilih mendampingi Gus Ipul sangatlah cepat. Bahkan cenderung tidak sedramatisir yang tertulis di media-media oleh wartawan.
"Berapa ya itu, 36 jam kurang, cepat banget pokoknya. Tidak ada proses tarik menarik sedramatisir (yang ditulis) teman-teman wartawan," tukasnya.