Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla malam ini, Senin, 19/2, bertolak ke Jepang untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Hiroshima.
Gelar akademik dari Hiroshima ini adalah yang ke-11 dalam 10 tahun terakhir.
Akhir Januari lalu, JK terima gelar serupa dari UIN Alauddin Makassar.
Dr HC di Hiroshima adalah gelar ke-4 dari universitas luar negeri, termasuk 1 dari Jepang tahun 2007 silam.
Melalui Bandara Int. I Gusti Ngurah Rai, Denpasar-Bali, Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla menuju Osaka Selasa 20/2 pukul 00.50 WITA.
Setelah menempuh penerbangan 6 jam 40 menit, Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla diperkirakan tiba di Bandara Int. Kansai, Osaka pada pukul 08.30 WS.
Baca: Jusuf Kalla Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Hiroshima Jepang
Di Osaka Wapres di agendakan menerima sejumlah tamu diantaranya mantan duta besar Jepang Yutaka limura.
Hari berikutnya Wapres akan menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Hiroshima di bidang perdamaian dan pembangunan.
Setelah itu Wapres memberikan kuliah umum dan dialog tanya jawab di tempat yang sama.
Keesokan harinya, Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla kembali ke Jakarta dan tiba di bandara Soekarno-Hatta pada Kamis malam hari setelah transit di Denpasar Bali.
Dikabarkan sebelumnya, Wapres telah menerima gelar Doktor HC dalam berbagai disiplin ilmu termasuk politik, ekonomi, manajemen, pemerintahan dan desentralisasi dari dalam dan luar negeri.
Diantaranya di tahun 2007, ia mendapat dua gelar Doktor HC dari Universitas Malaya, Malaysia, dan Universitas Soka, Jepang. Kemudian Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin pada tahun 2011, dan Universitas Brawijaya tahun 2013.
Lalu dari Universitas Indonesia, pada tahun 2015 dari Universitas Syiah Kuala, dan pada tahun 2016 dari Universitas Andalas.
Selain itu juga Wapres mendapatkan gelar yang sama dari Rajamangala University of Technology Isan di Bangkok, Thailand pada bulan Maret 2017. Di awal 2018 ia kembali menerima Doktor HC bidang Sosiologi Agama dari Universitas Islam Alauddin Makassar.
Penulis: Thamzil Thahir