TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pulang ke tanah air Kamis (21/2/2018) besok diputuskan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan untuk menjalani masa pemulihan dan mempersiapkan diri untuk operasi utama mata kirinya.
Novel menyadari betul kondisinya yang belum sembuh harus membuatnya pulang pergi ke Singapura untuk memeriksakan kondisi matanya akibat teror penyiraman air keras di depan masjid di dekat rumahnya setelah menjalankan salah subuh pada 11 April 2017 lalu.
Selama di tanah air juga, Novel akan mempersiapkan diri untuk menjalani operasi utama terhadap mata kirinya.
"Saya menyadari kondisi diri saya masih belum sembuh. Perlu saya bolak balik ke Singapura untuk kontrol dan bersiap untuk operasi utama," ucap Novel dalam rekaman video berdurasi hampir 3 menit yang dikirimkan sang sahabat, Dahnil Simanjuntak yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kepada Tribunnews.com, Rabu (21/2/2018).
Ia pun menjelaskan, bahwa kondisi mata kanannya pasca operasi telah kembali stabil. Tersisa mata kiri Novel yang masih belum bisa melihat.
Novel menjelaskan dirinya baru menjalani operasi tambahan pada mata kiri Novel pada pekan lalu, Senin (12/2/2018).
Operasi tambahan tersebut harus dijalani Novel, karena mata kirinya tak kunjung tertutup selaput.
Dengan itu pula, Novel mengisahkan, operasi utama hingga kini masih belum bisa dilakukan.
"Setelah operasi kemarin (12/2/2018), mata saya sudah tertutup selaput, meskipun masih harus recovery," kata Novel yang mengenakan jaket kain berwarna hitam saat di dalam rekaman.
Hingga kini pun jadwal operasi utama terhadap dirinya masih belum ada, dan guna menjalani masa pemulihan, Novel memilih untuk kembali ke tanah air, pada Kamis (22/2/2018) besok.
"Mengingat jadwal operasi juga belum selesai dibuat, maka saya merencanakan untuk kembali ke Indonesia segera. Insya Allah besok (Kamis 22/2/2018-red)," ucap Novel.
Sebagaimana disampaikan Dahnil Simanjuntak, Novel ingin segera pulang ke tanah air dan kembali bertugas di KPK, meskipun belum sembuh benar akibat teror penyiraman air keras di depan masjid di dekat rumahnya setelah menjalankan salah subuh pada 11 April 2017 lalu.
Menurut Dahnil Simanjuntak, kondisi terkini penyidik senior KPK adalah belum sembuh, mata kirinya belum bisa melihat sama sekali, Sedang mata kanannya dibantu oleh hard lens untuk melihat.
"Novel Baswedan memutuskan pulang Ke Jakarta setelah dirawat lebih dari 10 bulan atau 314 hari setelah peristiwa penyiraman air keras terhadap dirinya," ujar pendiri Madrasah Antikorupsi ini kepada Tribunnews.com.