Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Bangladesh dan Afghanistan di acara pembukaan Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden, SICC, Bogor, Sabtu (24/2/2018) malam.
"Bulan lalu saya pergi ke Pakistan, saya pergi ke Sri Lanka, saya pergi ke Bangladesh, terus saya pergi ke Afghanistan," ucap Jokowi.
Saat berada di Bangladesh, Jokowi pergi ke Cox's Bazar yang menjadi tempat etnis Rohingya yang bertahan hidup di tenda-tenda dengan berdesakan.
Baca: PK Dikabulkan, Sekjen FUI Khawatir Ahok Calonkan Presiden
"Kalau panas, pasti sangat kepanasan, kalau hujan, pasti sangat kedinginan. Ini terjadi karena konflik," ucapnya.
Kemudian, Jokowi menceritakan saat kunjungan ke Afghanistan, dimana sebelum dan beberapa jam kedatangannya telah terjadi serangan aksi bom yang menewaskan ratusan orang dan luka luka.
"Malam hari saya telepon pada Presiden Ashraf Ghani. Saya bertanya bagaimana kondisi di sana. Dijawab tidak aman, tetapi saya menjamin Presiden Jokowi jaminan pribadi saya, Presiden Jokowi aman selama di Afghanistan," tuturnya.
Meskipun telah menjamin keamanannya, tetapi Jokowi mengaku meminta kepada pihak Afghanistan untuk menyediakan panser antipeluru dan antiroket saat mendarat di bandara.
"Begitu saya mau mendarat, saya agak grogi juga karena di kanan ada bukit, di kiri ada bukit. Kalau pesawatnya diroketkan, kena. Tapi begitu turun, Alhamdulillah tidak ada apa-apa," tuturnya.
Setelah mendarat dan disambut Wakil Presiden Afghanistan, Jokowi diberitahu agar tidak menggunakan panser dari Bandara ke Istana, tetapi sebaiknya menggunakan mobil biasa.
"Loh, kok beda ini? Karena kalau nanti dilihat, Presiden dengan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang hadir di Afghanistan kemudian memakai panser antipeluru dan antiroket nanti terlihat Afghanistan tidak aman, Saya pikir-pikir, saya sampaikan ke Wapres, bismillah saya terima," ujar Jokowi
"Tetapi wapres sampaikan tetap dikawal tank, di gang ada tank, di atas juga dikawal helikopter, jadi saya berani-berani saja," tambah Jokowi disambut tawa peserta.
Dalam kunjungan ke Afghanistan, Jokowi mendapatkan pesan dari Presiden Ashraf Ghani untuk tetap menjaga kerukunan dan persatuan di Indonesia, mengingat di Tanah Air terdapat 714 suku, bermacam-macam agama, dan 1.100 lebih bahasa daerah.
"Dijaga yang namanya kerukunan antar tetangga, dijaga kerukunan persaudaraan antar kampung, dijaga persaudaraan antar suku. Dan pesan yang paling tegas, kalau ada pertikaian antar tetangga, segera selesaikan, ada ada pertikaian antar kampung segera selesaikan. Kalau ada perang antar suku, cepat-cepat selesaikan jangan sampai seperti di Afghanistan," papar Jokowi.