Dijelaskan bahwa KH Said Aqil Siroj hari ini adalah salah satu tokoh sentral pemersatu kekuatan Islam Moderat. Selain menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan ketua gabungan ormas-ormas Islam (LPOI), Kyai Said Aqil Siroj adalah pembaharu gerakan Islam di Indonesia.
"Beliau adalah salah satu pemikir Islam yang sangat berpengaruh di dunia. Gagasan moderasi Islam dan Islam Nusantara sudah beliau sematkan dalam dinamika pemikiran Islam dunia. Portofolio keberpihakanya pada kepentingan Umat tercatat dengan baik oleh publik. Ini akan menyempurnakan posisi Jokowi di pilpres 2019, pasangan ini dapat dianggap paling komplimenter," ujarnya.
Representasi kalangan santri dan ulama Nahdliyyin juga ada nama Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.
Dikenal sebagai tokoh muda Nahdliyyin, Cak Imin juga berpengalaman dalam politik dengan elektabilitas yang merangkak naik.
Kemudian sosok Harry Tanoe, kecakapannya dalam membangun ekonomi makro dan mikro.
HT adalah salah satu tokoh pebisnis yang juga memiliki pengaruh dalam ruang politik. Visi dan misi kebangsaan HT juga seiring dengan Revolusi Mental Pak Jokowi.
Moeldoko juga salah satu nama yang cocok mendampingi Jokowi. Moeldoko adalah mantan Panglima TNI, tentu sosoknya masih memiliki kharisma di mata publik.
Dengan tugas barunya sebagai Kepala Kantor Staff Presiden, dirinya dinilai bisa menunjukan kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas politik.
Terakhir adalah sosok perempuan tangguh yang namanya mendunia. Sri Mulyani Indrawati adalah Menteri Keuangan yang mampu mengejar maksimalisasi penerimaan pajak negara.
Disamping itu, sosok SMI mampu memberikan garansi positif kepada dunia investasi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dan prestasi yang belakangan diraih sebagai menteri keuangan terbaik dunia.
"SAS Institute menilai kelima nama ini adalah sosok yang layak untuk Pak Jokowi. Tentu penilaian kami berbasis kinerja dan popularitas. Di waktu yang sama, sosok-sosok itu memiliki akseptabilitas baik dalam persepsi publik" tutup Direktur Said Aqil Siroj Institute.