TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mewanti-wanti pemerintah agar memberi perhatian serius pada menipisnya stok garam untuk bahan baku industri di dalam negeri. Legislator Partai Golkar itu meminta pemerintah berinovasi untuk menggenjot produksi garam di dalam negeri sehingga tak bergantung pada impor.
Bamsoet mengatakan, menipisnya stok garam industri di dalam negeri terkait erat dengan meningkatnya permintaan dari industri makanan dan minuman. Karena itu, katanya, harus ada solusi permanen dari pemerintah guna mengatasi ancaman kelangkaan garam industri.
"Pimpinan DPR meminta pemerintah segera melakukan pengembangan teknologi guna meningkatkan produksi garam di Indonesia dan memberi kemudahan bagi para petani garam dalam memproduksi garam. Jadi tidak selalu bergantung pada impor garam,” ujar Bamsoet, Sabtu (10/3/2018).
Politikus pemilik background wartawan dan pengusaha itu juga mendorong Kementerian Pertanian agar mempermudah proses dan percepatan industri garam nasional dengan membuka area yang potensial demi menggenjot produksi.
"Mengingat hingga saat ini kebutuhan industri makanan dan minuman untuk garam industri mencapai 535 ribu ton,” ungkapnya.
Bamsoet juga mengharapkan koordinasi antar-kementerian yang terkait langsung dengan persoalan garam bisa ditingkatkan. Antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Agar kementerian-kementerian terkait segera melakukan rapat bersama guna mencari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap tipisnya stok garam sebagai bahan baku industri, mengingat beberapa industri makanan dan minuman terancam harus berhenti beroperasi,” pungkasnya.