News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ProDem Minta Seluruh Komisaris dari Pospera Dicopot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Organisasi Massa (Ormas) Posko Perjuangan Rayat (POSPERA) menggelar Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) III tahun 2018 bertempat di Hotel Grand Inna Medan, Sumatera Utara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal ProDEM, Agung W Hadi menyesalkan sikap dari Sekjend PENA'98 Adian Napitupulu yang juga sebagai Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat(Pospera).

Sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang mendukung penuh pemerintahan, kerap melakukan sindiran terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Atas sikapnya itu, Agung W Hadi meminta untuk segera mengganti seluruh komisaris yang diisi oleh Pospera selaku relawan pendukung Presiden Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 nantinya.

"Sebagai kader PDIP harusnya Adian konsisten mendukung penuh program dan kebijakan pemerintah, bukan kemudian malah menyerangnya. Dan patut diingat dia bukan oposisi," kata Agung saat berbincang dengan wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/3.2018).

Agung menjelaskan lebih lanjut. Jika sikapnya selalu terus mengkritik kebijakan pemerintah, mending menjadi oposisi saja dengan konsekuensi logis segera menarik semua orang-orangnya yang duduk menjadi komisaris.

"Jadi jelas kan, mereka bisa mengkritik apapun kebijakan pemerintah. Masa kerja di pemerintahan justru menyerang pemerintah," ujarnya.

Apalagi jelas PDI Perjuangan merupakan partai pemerintah saat ini. Jangan kemudian mereka mengadu domba kebijakan-kebijakan pemerintah.

"Selama ini kami dari ProDEM yang menjadi oposisi terhadap kebijakan pemerintah," ujar Agung.

Seperti diketahui, Adian melakukan broadcast terkait dengan sikapnya terhadap masalah Driver Online yang dieksploitasi oleh aplikator.

Apalagi jelas posisi dia di DPR RI adalah Komisi VII yang bukan prioritasnya. "Sudah jelas kan aplikator ini menyedot keringat para driver dan tidak ada kepastian hukum dan tidak ada pajak," ujarnya. 

Agung juga menyesalkan adanya agenda sidang rakyat yang digagas dan diprakarsai oleh PENA' 98 yang merupakan payung besar dari organisasi Pospera.

Sidang Rakyat ini terindikasi melakukan pembangkangan dan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah.

"Apa maksud dari digelarnya Sidang Rakyat dengan membawa nama-nama organisasi Driver Online. Melawan pemerintah kah?Sedangkan kita berpikir bagaimana supaya Driver Online tidak di eksploitasi oleh perusahaan Aplikasi," ujarnya.

Agung juga menambahkan janganlah mereka justru memprovokasi para driver online dengan membuat acara yang dinilai tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah.

"Biarkan pemerintah bekerja dengan program dan kebijakannya untuk kebaikan bangsa ini," tegasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini