Ia mengatakan perubahan nama dari unit kerja presiden menjadi badan menunjukkan bahwa BP-PIP tidak memiliki kaitan politik dengan pihak mana pun.
"Siapa pun presidennya BP-PIP akan menegaskan sinerginya dengan pihak lain termasuk TNI dalam penguatan ketahanan Pancasila dalam bentuk pemahaman sejarah kebangsaan dan nilai budaya," katanya.
Baca: Senyum dan Pengakuan Vicky Shu Dalam Sidang Kasus First Travel
Lanjut dia, penguatan ketahanan Pancasila akan efektif dengan melibatkan TNI dan Polri.
"Karena dua institusi ini yang secara masif memiliki struktur sampai tingkat terbawah menyentuh masyarakat," katanya.
Sebelumnya Kepala BP-PIP menemani Ketua Dewan Pengarah BP-PIP Megawati Soekarnoputri menemui Panglima TNI Marsekal Hadi Thahjanto untuk melakukan sinergi penguatan ketahanan Pancasila.
Rencana yang disampaikan antara lain memanfaatkan elemen TNI di struktur paling bawah yang menyentuh masyarakat untuk mengajar Pancasila sesuai program kerja yang akan disusun BP-PIP di daerah terpencil dan perbatasan negara.
Selain itu TNI juga diharapkan memfasilitasi kegiatan penguatan ketahanan Pancasila menggunakan alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) yang dimiliki seperti Kapal Republik Indonesia untuk mengangkut pemuda Indonesia dalam misi tukar menukar gagasan dan keberagaman di wilayah terpencil dan perbatasan negara.