News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Pencalonan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres Tinggal Menunggu Mantan Panglima TNI itu Pensiun

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI. Gatot Nurmantyo, di acara serah terima jabatan (sertijab) sejumlah jabatan TNI AD, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok relawan menamakan diri Selendang Putih Nusantara (RSPN) memastikan segera mendeklarasikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden Pemilu 2019.

Demikian disampaikan Ketua RSPN, Rama Yumantha, kepada Tribun, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

"Kami sudah 80 persen untuk segera deklarasi. Pengurus daerah sudah di 28 provinsi dan 121 pengurus tingkat Kota/Kabupaten. Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat," ujar Rama.

Baca: Khusus untuk Kedatangan Setya Novanto Karyawan RS Medika Buat Group WhatsApp

Menurutnya, pendeklarasian Gatot sebagai capres tinggal menunggu arahan dan pensiunnya Gatot dari militer pada akhir Maret 2018.

Rama mengatakan, RSPN baru dibentuk pada dua bulan lalu atau Januari 2018.

Namun, saat ini ia mengklaim RSPN telah beranggotakan 1,6 juta relawan di seluruh Indonesia.

Baca: Fredrich dan Dokter Bimanesh Disebut Merancang Diagnosa Sakitnya Novanto Sebelum Kecelakaan Terjadi

Ia meyakinkan hanya kelompok relawan RSPN yang akan mendeklarasikan Gatot menjadi capres untuk Pemilu 2019.

Sebab, sejumlah organisasi masyarakat dan LSM telah bergabung ke RSPN.

Baca: Khusus untuk Kedatangan Setya Novanto Karyawan RS Medika Buat Group WhatsApp

Meski begitu, Rama mengaku belum pernah melakukan

komunikasi secara langsung dengan Gatot mengenai rencana deklarasi ini.

Ia menyebut gerakan dukungan untuk Gatot ke kontestasi Pilpres 2019 ini tertutup dan sengaja akan dimunculkan pada waktunya yang tepat.

Drummer band indie itu, meyakini Gatot Nurmantyo akan sepakat dalam pendeklarasian itu.

"Tidak ada komunikasi. Saya sebagai ketua relawan, juga belum pernah bicara langsung ke beliau. Tapi, saya yakin, beliau pasti mau," tegasnya.

Baca: PM Australia Turnbull Jamu Jokowi dengan Makan Malam Halal di Kirribilli House

Alasannya jelas, menurut Rama masyarakat menginginkan sebuah perubahan karena sudah jenuh dengan kepemimpinan saat ini.

Gatot dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menduduki posisi "RI 1" pada 2019 mendatang.

Ketegasan, mampu merangkul semua pihak dan juga kemampuan membongkar kasus-kasus mengenai pertahanan negara, dirasa oleh mereka tepat untuk menjadi pemimpin.

Bukan hanya itu, sikapnya yang sederhana juga merupakan nilai tambah bagi Gatot.

"Dari hal itu semua, kami sependapat bahwa beliau dapat menjadi pemimpin dan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia," katanya.

Keseriusan lainnya, Rama menjelaskan, pihaknya akan bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik.

Pihaknya, sudah menjajaki kemungkinan bertemu dengan pipmpinan pengurus Partai Demokrat, PKB, PBB dan PAN.

Jenderal Gatot Nurmantyo (Kolase Tribunnews)

Ia berharap, dari pertemuan itu ada suatu pertimbangan dari partai mengenai nama Gatot Nurmantyo.

"Kami akan bicara mengenai rekam jejak Pak Gatot selama ini. Segala alasan kita untuk mendukung beliau," katanya.

Menurutnya, meski setiap parpol telah memiliki calonnya masing-masing, namun bukan tidak mungkin nama Gatot akan tetap dipertimbangkan.

Namun jika itu tidak terealisasi, maka Gatot akan diberikan tempat menjadi ketua dewan pembina Relawan Selendang Putih Nusantara.

"Selendang itu tanda kehormatan, putih itu artinya suci. Jadi kehormatan yang suci bagi kami, menyerahkan bapak Gatot Nurmantyo untuk Indonesia," ujar lulusan Akademi Militer angkatan 1982 itu. (Tribun Network/amriyono/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini