TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menerjunkan tim untuk mendampingi pemantau dari Komnas HAM untuk mengusut kasus penyerangan terhadap penyidik senior, Novel Baswedan.
"Komnas HAM juga akan terus berkomunikasi dengan KPK, karena itu kami sepakati bahwa antara KPK memang ada partner dari penyelidik dan penyidik Polri yang mengawasi dan melakukan penyidikan terhadap pencari penyerang Novel Baswedan," di Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M. Syarief, Gedung KPK, Jln Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).
Laode mengungkapkan bahwa KPK telah membentuk tim pendamping tersebut.
Laode menjelaskan bahwa tim pendamping tersebut akan membantu kerja pengusutan kasus kekerasan terhadap Novel.
"Di KPK sudah memiliki timnya, maka tim itu akan menjadi partner dengan tim yg dibentuk Komnas HAM," jelas Laode.
Baca: KPK Siap Koordinasi dengan Komnas HAM Ungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Dirinya berharap dengan adanya tim pemantau tersebut, kasus Novel agar segera terungkap.
"Terakhir tadi kami sepakat dengan tim dari Komnas HAM, bahwa mudah-mudahan, tadi dari informasi, mudah-mudahan tiga bulan ini bisa berikan rekomendasi yang baik, baik untuk KPK maupun Polri," tambah Laode.
Seperti diketahui, Novel kembali ke Indonesia setelah menjalani operasi tambahan untuk penyembuhan mata kirinya di Singapura.
Operasi tambahan pada mata kiri Novel dilakukan karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah.
Novel telah menjalani sejumlah perawatan untuk mengembalikan penglihatannya di Singapura sejak sepuluh bulan terakhir.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari siapa pelaku yang menyiram air keras ke mata Novel tersebut.
Meski diketahui sejauh ini sejumlah saksi telah diperiksa oleh aparat kepolisian demi menemukan motif dan siapa dalang dibalik pelaku teror tersebut.