TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Beberapa waktu terakhir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sering melakukan safari menemui ulama di berbagai daerah.
Tito menegaskan kunjungannya kepada para ulama tidak memiliki maksud politik.
Ia juga menegaskan dirinya netral dan tidak terlibat politik praktis.
Hal ini diungkapkannya usai meresmikan Masjid Baitturrahman di Polresta Jambi, provinsi Jambi, Jumat (23/3/2018).
"Tidak ada maksud politik atau apa. Karena posisi Polri sama dengan posisi TNI, untuk masalah politik, kami netral. Politik kami adalah politik negara, mengabdi kepada negara dan bangsa, bukan politik partai," ujar Tito, usai meninjau masjid, Jumat (23/3/2018).
Selain itu, ia juga mengungkap tujuan kunjungannya ke Jambi.
Jenderal bintang empat ini berharap diresmikannya masjid di kompleks Polresta Jambi ini mampu mendinginkan suasana di Jambi.
"Semoga dengan acara ini dapat mendinginkan suasana di Jambi serta semoga pemerintah dan masyarakat kompak," ungkap Tito.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Diketahui, Masjid Baiturrahman dulunya bernama Masjid Nurulsalam yang berdiri sejak 1985, kini direnovasi setelah lebih dari 30 tahun berdiri.
Total nilai renovasi masjid itu mencapai Rp 1 miliar lebih yang disumbang dari dana swadaya dan swakelola dari warga dan anggota Polresta Jambi.
Hadir dalam peresmian tersebut sejumlah perwira tinggi (Pati) Polri, antara lain Kasatgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal.
Selain itu, hadir pula Ketua Majelis Ulama Provinsi Jambi KH. Hadri Hasan, Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Jambi Suhaimi Chan, Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS, serta Kapolres Jambi Kombes Pol Fauzi Dalimunthe.