Kekerasan di sekolah ini menjadi masalah besar yang menjadi salah satu sebab putus sekolah.
"Sripun adalah anak perempuan yang luar biasa," kata Beckham dalam keterangan pers yang dikirim UNICEF.
Beckham menjelaskan bahwa Sripun pernah menghadapi bullying di sekolah dan merasa dikucilkan oleh teman-temannya, tapi tetap fokus untuk mendukung teman-temannya yang ada di situasi sulit.
Sri dipilih oleh teman-temannya untuk aktif dalam program anti perundungan, dan menghentikan kekerasan di sekolah.
Sebagai anak yang pernah dibully, Sri dilibatkan bersama teman-temannya, termasuk bersama anak yang pernah membully, untuk belajar bersama menciptakan sekolah yang bebas perundungan.
Beckham juga pernah dirundung
Setelah ditanya tentang pengalaman dibully di sekolah, Sripun bertanya balik. "Apakah Kak David pernah dibully?" tanya Sri.
"Iya, saya dibully waktu kecil karena saya pendiam," kata David Beckham menjawab pertanyaan Sri.
Di depan anak-anak SMPN 17 Semarang, Beckham menceritakan kisahnya saat dibully di sekolah. Sebelum menjadi bintang sepak bola, Beckham pernah jadi bahan tertawaan di sekolah.
Menurutnya, itu karena dia sangat fokus pada sepak bola dan enggan diajak nongkrong bersama anak-anak "gaul".
"Waktu saya dibully dulu, saya tidak bilang ke siapapun. Itu salah. Tindakan yang benar seharusnya adalah melaporkan ke guru dan orang tua," kata Beckham. Dia berpesan agar semua anak harus berani bersuara.
Selain di sekolah, Beckham juga mengunjungi rumah Sri dan bertemu ayah dan ibunya. Mereka juga berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal Sripun dan bertemu teman Sripun.