TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyempatkan waktunya untuk menonton film karya anak bangsa. Kali ini, film yang dipilih adalah film Yowis Ben.
Orang nomor satu di Indonesia itu menonton film di sela-sela rapat kerjanya di Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3).
Usai menonton film, Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap film nasional yang bertumbuh sangat baik.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah bioskop dan juga jumlah penonton.
Berdasarkan data yang dilaporkan situs Katalog Film Indonesia (KFI) jumlah penonton pada tahun 2017 sebanyak 42,7 juta penonton, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 37,2 juta penonton.
Menurut data KFI, jumlah layar bioskop di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Hingga Desember 2017, sudah ada 263 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 1.412.
Jumlah layar pada akhir 2017 ini meningkat hingga 2,3 kali lipat dibanding pada penghujung 2012 dimana terdapat 145 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 609.
"Saya kira loncatan yang bagus dalam dua tahun ini,” ucap Jokowi seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, Kamis (29/3).
Tapi peningkatan jumlah bisokop dan pembuatan film tidak diiringi dengan peningkatan jumlah kru pembuat film.
Baca: Hati-hati, Facebook Rekam Semua Panggilan Telepon dan SMS Pengguna
"Saya mendapatkan kabar bahwa pembuatan film ini kekurangan kru. Kru film kurang ini sesuatu yang bagus, tapi juga harus kita isi kekurangan-kekurangan yang ada," lanjut Jokowi.
Kekurangan kru film ini menurutnya merupakan kabar yang baik karena membuka lapangan pekerjaan.
Namun di sisi lain, kekosongan itu harus segera terisi, salah satunya adalah melalui tenaga terampil yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Jurusan yang berkaitan dengan perfilman itu ada kurang lebih 120 SMK, tapi yang baru diperbaiki atau direvitalisasi 18 SMK. Perlu perbaikan sarana prasarana, meng-update guru-guru yang ada. Sehingga kekurangan kru di dalam perbuatan film betul-betul kita isi," kata Presiden.