News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Kekurangan Kru Film, Jokowi Minta Mendikbud Segera Bereskan

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama para pemeran film Yowis Bendiwawancarai awak media di mal di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyempatkan waktunya untuk menonton film karya anak bangsa. Kali ini, film yang dipilih adalah film Yowis Ben.

Orang nomor satu di Indonesia itu menonton film di sela-sela rapat kerjanya di Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3).

Usai menonton film, Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap film nasional yang bertumbuh sangat baik.

Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah bioskop dan juga jumlah penonton.

Berdasarkan data yang dilaporkan situs Katalog Film Indonesia (KFI) jumlah penonton pada tahun 2017 sebanyak 42,7 juta penonton, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 37,2 juta penonton.

Menurut data KFI, jumlah layar bioskop di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Hingga Desember 2017, sudah ada 263 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 1.412.

Jumlah layar pada akhir 2017 ini meningkat hingga 2,3 kali lipat dibanding pada penghujung 2012 dimana terdapat 145 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 609.

"Saya kira loncatan yang bagus dalam dua tahun ini,” ucap Jokowi seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, Kamis (29/3).

Tapi peningkatan jumlah bisokop dan pembuatan film tidak diiringi dengan peningkatan jumlah kru pembuat film.

Baca: Hati-hati, Facebook Rekam Semua Panggilan Telepon dan SMS Pengguna

"Saya mendapatkan kabar bahwa pembuatan film ini kekurangan kru. Kru film kurang ini sesuatu yang bagus, tapi juga harus kita isi kekurangan-kekurangan yang ada," lanjut Jokowi.

Kekurangan kru film ini menurutnya merupakan kabar yang baik karena membuka lapangan pekerjaan.

Namun di sisi lain, kekosongan itu harus segera terisi, salah satunya adalah melalui tenaga terampil yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Jurusan yang berkaitan dengan perfilman itu ada kurang lebih 120 SMK, tapi yang baru diperbaiki atau direvitalisasi 18 SMK. Perlu perbaikan sarana prasarana, meng-update guru-guru yang ada. Sehingga kekurangan kru di dalam perbuatan film betul-betul kita isi," kata Presiden.

Untuk mempercepat revitalisasi SMK tersebut Presiden telah memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelesaikannya.

Film Yowis Ben merupakan film drama-komedi Indonesia yang dirilis pada 22 Februari 2018. Film yang dibintangi oleh Bayu Skak sebagai pemeran utamanya ini, 80% menggunakan bahasa Jawa. 

Presiden menyampaikan rasa senangnya dengan adanya film yang menggunakan bahasa daerah.

“Saya senang sekali ada sebuah film yang berbahasa daerah Jawa Timur-an. Kemudian di bawahnya tetap ada terjemahan bahasa Indonesia sehingga semua bisa melihat dan menikmati film ini. Ini film anak muda yang wajib ditonton yang merasa muda. Yah bagus sekali banyak lucunya, banyak gernya dan alur ceritanya juga bagus," katanya.

Presiden berharap dengan semakin banyaknya bioskop yang memutar film nasional akan memberikan kesempatan kepada pembuat film untuk tumbuh dan berkreasi.

"Memberikan kesempatan dan peluang untuk filmmaker di negara kita semakin tumbuh karena jumlah penonton banyak artinya membuat film itu (miliki potensi) keuntungan,” kata Presiden.

Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Apresiasi film nasional, Jokowi nonton Yowis Ben

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini