Dalam video tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun memberikan tanggapannya soal isu suap menyuap dalam perekrutan menjadi calon polisi ini.
Menurutnya, perekrutan adalah bagian yang sangat pentng dalam mengelola organisasi Polri.
Terutama untuk menuju reformasi Polri yang baik.
Perekrutan yang baik akan menyumbang 70 persen meyakinkan bahwa reformasi akan bisa berjalan.
Sementara, perekrutan yang tidak baik juga akan menyumbang 70 persen kinerja Polri ke depan tidak baik.
Tito Karnavian pun menugaskan kepada seluruh jajaran sumber daya manusia untuk melakukan perekrutan yang cepat, tepat, dan transparan.
Maka para peminat kini bisa bersaing secara sehat tanpa perlu membayar atau menyuap.
Atau bahkan mencari rekomendasi dari dalam.
"Saya jamin, kalau menggunakan cara yang benar akan lulus," tegas Tito Karnavian.
"Tapi saya jamin juga kalau menggunakan rekomendasi, bayar sana, bayar sini, Insha Allah juga tidak akan lulus," tambahnya.
Tito Karnavian pun mengimbau para peminat untuk melalui proses perekrutan yang baik dan benar.
Simak video selengkapnya di sini!
Hal serupa pun ternyata juga sudah pernah disampaikan oleh Kapolresta Solo, Kombes Ribut Hari Wibowo, dalam sosialisasi penerimaan anggota baru Polri di Car Free Day (CFD) Solo pada 18 Maret 2018 yang lalu.
Dilansir Tribunnews.com dari Tribun Solo pada Selasa (3/4/2018), Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya (Sumda) Polresta Solo, Kompol Sis Raniwati, mengatakan bahwa kuota 8 ribu anggota baru Polri di tahun 2018 tersebut terhitung secara keseluruhan di Indonesia.