Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUN-VIDEO.COM - Para santri dan santriwati di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Suci, Jawa Timur, kini tidak perlu lagi naik truk sejauh dua kilometer (km) untuk mandi.
Hal itu lantaran adanya Sumur bor air tanah dengan kapasitas debit air dua liter per detik atau sebanyak 7.200 liter per jam.
Sumur bor air tanah tersebut difasilitasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja memenggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan pun langsung mendatangi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum yang berjarak 30 menit dari Bandara Notohadinegoro, Sabtu (7/3/2018) untuk menengok kondisi sumur.
Dalam sambutannya Jonan berharap dengan adanya sumber air bersih tersebut para santri dan santriwati tidak perlu lagi naik truk untuk pergi mandi seperti yang diceritakan pemimpin pesantren.
Selain itu, warga sekitar pun diharapkan bisa menikmati adanya sumber air bersih baru karena pemerintah bertekad untuk terus memeratakan air bersih, listrik hingga ketersediaan bahan bakar minyak.
"Sesuai dengan perintah Pak Presiden Joko Widodo pemerintah mendorong pembangunan yang merata sehingga warga negara dapar terlayani dengan baik," ucap Jonan di Jember, Sabtu (7/4/2018).
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Pengurus pesantren Raudlatul Ulum, Abdullah menuturkan dengan adanya sumur bor tanah para santri juga tidak terbatas jam lagi untuk menggunakan air.
Lalu masyarakat yang kalau pada saat hujan air dirumahnya kotor karena mengambil langsung dari gunung, sekarang bisa menggunakan air dari pesantren tersebut.
"Sebelumnya disini ada air dari pegunungan tapi tidak cukup, hanya bertahan hingga jam 9, karena banyak dipakai anak-anak sekolah. Kalau sekarang jam berapapun bisa. Kalau masyarakat ada yang butuh, bawa dirijen air kesini," tutur Abdullah.
Sumur di Pesantren Radlatul Ulum adalah satu dari 53 sumur bor tanah yang dibangun di Jawa Timur Kementerian ESDM, dan Jember mendapatkan jatah 7 sumur.
Jonan pun berjanji akan menambah 11 sumur bor air tahun ini di Jember dan menambah target pengadaan sumur bor air tanah dari 237 pada 2017 lalu menjadi 550 sumur tahun ini.
"Tahun depan dari hasil alokasi kabupaten Jember itu dapatny 11 tahun lalu hanya 7, jadi naik ya," papar Jonan.(*)