"Menjelang jam 6 pagi saya mau cek tensi, tapi pasien masih tidur. Dua perempuan yang menemani juga masih tidur, lalu saya keluar," ungkap Indri.
"Selang beberapa menit, saya masuk ke kamar. Saya melihat bapak itu bisa berdiri tegak buang air kecil di sisi kiri tempat tidur. Sepertinya bapak itu tidak tahu saya masuk karena memang saya pelan sekali buka pintu. Saya bicara, saya bantu pak. Lalu bapak itu sepertinya kaget. Setelah selesai, bapak itu kembali tergeledah ke tempat tidur dengan susah payah," tambah Indri.
Lebih lanjut, Indri juga menyatakan tidak nyaman menangani Setya Novanto karena banyak ditemukan kejanggalan mulai dari minta diperban hingga minta obat merah padahal hanya luka lecet.
Terakhir, Indri juga menyampaikan saat dirinya menggantikan pakaian, Setya Novanto sigap meski matanya tertutup.
Menurut Indri, dia tidak menemukan kesulitan saat mengganti baju Setya Novanto.
"Saya ganti bajunya tapi dengan sigap, enggak ada lemes-lemesnya. Tapi dia tetep merem," singkatnya.