Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Nasional Cyrus Network menunjukkan berita tentang kesiapan serta safari politik mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo belum bisa menggeser pilihan konstituen oposisi terhadap Prabowo Subianto.
Begitu juga dengan kemunculan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tetap saja tak mampu menggeser.
Baca: MA Perberat Hukuman Dua Terdakwa Kasus E-KTP
Padahal Anies disebut-sebut sebagai darah baru pembawa angin segar di bursa calon Presiden, yang mampu memecah dominasi Jokowi dan Prabowo.
Hal itu menurut Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto terekam dari persepsi publik dalam Suvei Nasional Cyrus Network 27 Maret – 3 April lalu.
"Pada simulasi 22 nama, Prabowo 22 persen pemilih. Di peringkat ketiga ada nama Gatot Nurmantyo yang hanya mendapatkan dukungan 3 persen pemilih," ujar Eko Dafid Afianto dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/4/2018).
Sedangkan Anies Baswedan mendapatkan dukungan 1,6 persen.
Survei ini juga merekam presepsi publik bahwa elektabilitas Anies Baswedan justru malah berada di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kompetitornya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang tersingkir pada putaran pertama.
"Dalam simulasi calon Presiden 22 nama, AHY mendapatkan elektabilitas 2,1 persen," jelasnya.
Dijelaskan secara top of mind, responden disodori pertanyaan "jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapakah yang paling layak dipilih untuk menjadi Presiden?
Ini adalah Survei Nasional pertama yang dilakukan Cyrus Network sejak 2014. Survei ini dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 1230 orang, berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan dengan cara tatap muka. Tingkat keyakinan survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error sebesar 3 persen.(*)