TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PPP, Arsul Sani mengatakan pihaknya tidak mengambil pusing pindahnya sejumlah kader PPP ke partai lain menjelang tahun politik 2018 dan 2019.
Terakhir, politisi PPP dan mantan anggota DPR RI periode 2009-2014, Ahmad Yani menyatakan diri pindah ke Partai Bulan Bintang (PBB) yang akhirnya dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2019.
Arsul menyatakan wajar bila ada yang datang dan pergi dalam partai politik.
“Biasa, ada yang datang dan ada yang pergi, kalau ada yang pergi maka kami akan kedatangan kader dari kalangan profesional yang sebelumnya tak pernah ada dalam sejarah PPP. Ada juga mantan jenderal yang akan gabung, kalau artis belum,” ujarnya di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Arsul menegaskan bahwa pilihan kader untuk berpindah partai harus dihormati seperti Priyo Budi Santoso berpindah dari Golkar ke Partai Berkarya.
Apalagi menurut Arsul, Ahmad Yani merupakan kader yang berpindah-pindah partai.
“Di PPP jika ada yang tidak setuju dengan kebijakan pimpinan partai yang sedang berlangsung maka dia tidak akan meninggalkan PPP tapi hanya dengan cara seperti tidak mau coblos gambar saya di Pileg nanti. Kader PPP juga akan mencurahkan aspirasinya di Muktamar Luar Biasa, bukan lantas pindah partai.”
“Kalau saya lihat kader yang pindah memang suka berpindah partai, Pak Ahmad Yani sebelumnya PAN lalu PPP dan saat ini PBB. Kami tidak ambil pusing, apalagi dengan klaim dia akan bawa jutaan pemilih, bagaimana bisa begitu karena yang milih dia saja tidak sampi 50 ribu suara,” pungkasnya.