News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Politikus Golkar Nilai Hengkangnya Sejumlah Kader PPP ke PBB Tak Kurangi Kekuatan Jokowi di 2019

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETUA Umum PBB Yusril Ihza Mahendra meluapkan kegembiraannya saat partainya diputuskan sebagai peserta pemilu 2019 oleh Bawaslu, Minggu (4/3/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi hengkangnya sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke partai lainnya sebagai hal yang biasa terjadi dalam dunia politik.

Menurutnya, keputusan itu merupakan hak pribadi masing-masing kader dalam menentukan pilihan, terkait 'kapal' mana yang akan mereka gunakan untuk melanjutkan langkah politik.

"Itu biasa saja, setiap orang punya hak untuk menentukan pilihan untuk bergabung ke salah satu partai politik," ujar Ace, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Jumat (20/4/2018).

Hal itu juga berlaku bagi mereka yang hengkang dari PPP untuk bergabung dengan partai yang diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra, Partai Bulan Bintang (PBB).

"Termasuk kepada kader PPP (yang pindah) ke PBB," kata Ace.

Kendati demikian, ia enggan mengomentari masalah internal yang ada dalam tubuh PPP sehingga menyebabkan sejumlah kadernya memutuskan hengkang.

Namun ia menegaskan bahwa hengkangnya sejumlah kader dari salah satu partai pendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan Jokowi dalam memenangkan pilpres mendatang.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu, Jokowi tetap memiliki kans besar dalam memenangkan pertarungan untuk mempertahankan posisinya.

"Saya kira tidak akan mengurangi secara signifikan kekuatan Pak Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2019, walaupun akan hengkangnya beberapa kader PPP ke PBB," tegas Ace.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebutkan alasan dibalik merapatnya sejumlah kader PPP ke partainya.

Menurutnya, mereka yang hengkang merasa tidak puas dengan langkah politik yang diambil oleh PPP.

Satu diantaranya karena PPP memberikan dukungan terhadap Jokowi untuk maju dalam pilpres mendatang.

Menurut Yusril, sejumlah kader yang merapat ke partainya itu berasal dari dua kubu, yakni kubu Djan Faridz dan kubu Muhammad 'Romy' Romahurmuziy.

"Dari dua kubu pokoknya, yang sama-sama tidak puas dengan kebijakan yang ditempuh oleh partai, kalau dulu itu tidak setuju dengan (PPP) dukung Ahok, kalau sekarang ini tidak setuju karena barangkali dukung Jokowi," kata Yusril di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).

Sementara itu, politisi PPP Ahmad Yani mengaku pindah ke Partai Bulan Bintan (PBB) lantaran merasa sudah tidak memiliki kecocokan dengan partai lamanya itu.

Ia menilai PPP tidak mencerminkan sikap partai Islam yang mengedepankan aspirasi dan spirit Islam dalam berpolitik.

"Itu banyaklah (alasannya), PPP itu kan partai Islam, nah partai Islam itu aspirasinya harus aspirasi Islam, dengan memperjuangkan nilai dan spirit Islam dalam berpolitik, nah itu di daerah-daerah sama," kata Ahmad Yani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini