TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peringatan Hari Kartini jadi momentum menegaskan peran perempuan turut serta dalam memajukan bangsa.
Perempuan Indonesia kini leluasa menorehkan prestasi dan inspirasi di bidang pendidikan, olahraga, politik, pemerintahan, sosial, dan lainnya.
Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dalam rangka peringatan Hari Kartini, Sabtu (21/4/2018).
Dia juga mengatakan, peran perempuan ikut menentukan kemajuan keluarga dan lingkungannya.
Menurut Menko Puan, pemerintahan Presiden Joko Widodo berkomitmen memberi ruang lebih luas untuk kemajuan perempuan Indonesia.
"Perempuan bisa menyejahterakan dirinya, menyejahterakan keluarganya, baru kemudian menyejahterakan lingkungannya. Itu yang harus dimiliki semua perempuan," kata menko perempuan termuda tersebut.
Baca: Keputusan Usung Gatot Ikut Pilpres Harus Lewat Majelis Syuro
Hari Kartini diperingati setiap 21 April, bertepatan dengan hari kelahiran Raden Adjeng Kartini atau Raden Ayu Kartini.
Kartini merupakan tokoh perempuan dan pahlawan nasional yang memelopori kebangkitan perempuan Indonesia.
Puan melanjutkan, Keputusan menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini diterbitkan Presiden Soekarno dalam Keputusan Presiden RI Nomor 108/1964 pada 2 Mei 1964.
Menurutnya, semangat Kartini dalam mencerdaskan bangsa dan memperjuangkan emansipasi wanita harus terus dijaga.
"Habis gelap terbitlah terang. Kalimat penuh makna dari Kartini itu harus menginspirasi kita untuk menjadi bangsa yang optimistis, bangsa mandiri, bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik," ujarnya.
Baca: Kisah Penangkapan Harimau Bonita, Sempat Berjalan Sejauh 1 Km Usai Ditembak Bius
Menko yang gemar menari ini juga memberi perhatian pada literasi nasional yang jadi fokus perjuangan Kartini.